Cilacap, Infojateng.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes KB), menggelar Evaluasi Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Tahun 2025 dan Persiapan Pengumpulan Data KKS Tahun 2026 di Hotel Sindoro, Cilacap, Jumat (5/12/2025).
Acara ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan keberhasilan perdana Cilacap meraih penghargaan Swasti Saba Padapa dari Menteri Kesehatan RI sekaligus merumuskan strategi peningkatan capaian di KKS tahun 2027 mendatang.
Sekretaris Dinkes KB, dr. Ary Windy Hardhanu, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan bangga atas diraihnya penghargaan Swasti Saba Padapa yang merupakan sebuah kategori awal bagi daerah yang baru memulai program KKS.
“Setelah kita berusaha bertahun-tahun, di tahun 2025 kita bisa mendapat penghargaan Swasti Saba Padapa. Pencapaian ini merupakan buah kerja keras, komitmen, dan sinergi semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, OPD, lintas sektor, Forum KKS, hingga masyarakat,” ujar dr. Ary.
Ary menegaskan bahwa penghargaan ini bukanlah akhir, melainkan pemacu semangat untuk meningkatkan tatanan-tatanan pembangunan yang lebih sehat, tertib, bersih, aman, dan berkelanjutan.
“Tugas kita sekarang adalah memperkuat kerjasama, mempertahankan predikat Padapa, dan mempersiapkan diri dengan optimal untuk penilaian KKS Tahun 2026. Data tahun 2025-2026 nanti akan sebagai penilaian di tahun 2027. Semoga saat ini kita Padapa, tahun 2027 kita bisa meningkat menjadi Wistara. Aamiin,” harapnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Cilacap, Sujito, yang juga Wakil Ketua Tim Pembina KKS, turut hadir dalam acara ini sebagai narasumber.
Sujito menyampaikan bahwa predikat Padapa yang diraih adalah penghargaan pertama bagi Kabupaten Cilacap setelah merintis KKS sejak tahun 2021.
“Kategori Padapa ini adalah tahap awal. Harapan Bapak Bupati, predikat ini harus betul-betul bisa kita lihat di lapangan, karena yang menilai secara riil adalah masyarakat. Jadi jangan sampai kita sudah memperoleh predikat Kabupaten Kota Sehat, tetapi kondisi tatanan di masyarakat belum menggambarkan bahwa kita sebagai Kabupaten Kota Sehat,” jelas Sujito.
Sujito juga menggarisbawahi syarat utama yang telah dipenuhi Cilacap, yaitu komitmen 100 % untuk ODF (Open Defecation Free) atau tidak buang air besar sembarangan di semua lini, mulai dari kabupaten, kecamatan, hingga desa/kelurahan. Pencapaian ini membuka jalan bagi penilaian 9 tatanan KKS yang lain.
Guna meningkatkan capaian, Sujito menyampaikan hal-hal yang menjadi catatan di tahun 2025 agar segera diperbaiki dan ditindaklanjuti.
Ia menargetkan peningkatan menjadi kategori Wiwerda di tahun mendatang, dan mencapai puncaknya di kategori Wistara (kategori tertinggi).
“Jadi kalo wiwerda ini sudah lebih baik lagi komitmennya, apalagi kalau sudah mencapai tahapan wistara,” tambahnya.
Untuk mendukung target ini, seluruh OPD, Kecamatan, dan Forum KKS diminta untuk segera menginventarisasi dan mengumpulkan data kegiatan tahun 2025 ke dalam link yang telah disiapkan, disertai data dukung yang lengkap.
Pengumpulan data ini wajib diselesaikan paling lambat pada 30 Januari 2026.
Pada acara ini juga secara simbolis dilakukan Penyerahan Penghargaan Swasti Saba Padapa dari Menteri Kesehatan RI kepada Pemkab Cilacap yang diwakili oleh Wakil Ketua Tim Pembina KKS Kabupaten Cilacap, Sujito. (eko/redaksi)

1 day ago
6

















































