Resmikan Jambore Karhutla Riau 2025, Kapolri Ingatkan Pentingnya Jaga dan Lestarikan Lingkungan

9 hours ago 3

SIAK, iNews.id - Jambore Karhutla 2025 yang diresmikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan kolaborasi lintas sektor untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Acara ini tidak hanya menjadi simbol komitmen aparat penegak hukum, tetapi juga wadah sinergi antara pemerintah daerah, Forkopimda dan berbagai elemen masyarakat di Riau.

Pada kesempatan itu, Jenderal Sigit mengapresiasi pemerintah provinsi dan seluruh Forkopimda Riau atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan melalui pencegahan Karhutla.

Kapolri Pimpin Sertijab 23 Perwira Tinggi, Termasuk 10 Kapolda

Baca Juga

Kapolri Pimpin Sertijab 23 Perwira Tinggi, Termasuk 10 Kapolda

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi kekayaan hutan yang sangat besar. Dengan luas mencapai 95,5 juta hektare, Indonesia dinilai menempati peringkat ke-8 sebagai negara dengan kawasan hutan terluas di dunia, dan berfungsi sebagai salah satu 'paru-paru dunia'.

"Namun di sisi lain, kondisi kawasan hutan yang luas juga memiliki tantangan serius, yaitu terjadinya deforestasi, yang salah satu penyebab utamanya adalah karhutla," ujar Jenderal Sigit yang menjadi Inspektur upacara pembukaan Jambore Karhutla 2025 di Bumi Perkemahan Tahura Sultan Syarif Hasyim, Kabupaten Siak, Jumat (25/4/2025).

Selamat! Kalteng Raih Juara Umum Jambore Nasional Kader PKK 2024

Baca Juga

Selamat! Kalteng Raih Juara Umum Jambore Nasional Kader PKK 2024

Dia menjelaskan, sepanjang 2024, luas hutan dan lahan yang terbakar di seluruh Indonesia mencapai 376.000 hektare. Hal tersebut berdampak pada berbagai sendi kehidupan masyarakat, termasuk sektor ekonomi dan kesehatan.

Khusus Provinsi Riau, kata dia telah menempati urutan ke-11 sebagai wilayah Karhutla terbesar dengan luas lahan terbakar mencapai 11.000 hektare. 

Hal ini dinilai perlu mendapat perhatian khusus, mengingat dampak asap yang ditimbulkan tidak hanya dirasakan di wilayah Provinsi Riau, melainkan dapat meluas ke Provinsi lain bahkan negara tetangga.

"Berdasarkan analisis BMKG, durasi musim kemarau tahun ini lebih pendek dari tahun sebelumnya dengan puncak musim kemarau pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2025," ucapnya.

Editor: Kurnia Illahi

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |