Sri Mulyani Mengaku Lebih Sering Diam usai jadi Menkeu Prabowo, Ada Apa?

3 weeks ago 11

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku menjadi lebih sering diam saat bertemu awak media. Hal ini terjadi saat ia diangkat menjadi bendahara negara Kabinet Merah-Putih.

Menurut Sri Mulyani, hal ini bukan berarti dirinya mengabaikan media. Namun, fokusnya terpusat pada hal-hal teknis dan substansial di pemerintahan baru.

Kategori Barang Mewah yang Kena PPN 12 Persen Ada di Tangan Sri Mulyani

Baca Juga

Kategori Barang Mewah yang Kena PPN 12 Persen Ada di Tangan Sri Mulyani

"Teman-teman wartawan merasa bahwa saya beberapa minggu terakhir diam, saya tidak sedang apa-apa. Tapi, kita memang sedang sibuk saja gitu. Jadi kalau kita sedang sibuk dan juga banyak fokus kepada hal-hal yang sangat-sangat substansial," ujarnya dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Desember 2024, Rabu (11/12/2024).

"Sementara lingkungan, environment yang muncul juga sangat banyak. Jadi kita saling silaturahmi tidak berubah, hanya memang ini masanya kami lagi banyak absorb dengan pekerjaan yang harus kita lakukan. Di sisi lain kita juga sedang menyiapkan APBN 2025 yang akan dilaksanakan," tutur dia.

Potret Keakraban Sri Mulyani Dampingi Prabowo di Tengah Dinginnya London

Baca Juga

Potret Keakraban Sri Mulyani Dampingi Prabowo di Tengah Dinginnya London

Sri Mulyani menjelaskan karena adanya perubahan kementerian lembaga, dalam dua minggu terakhir Kemenkeu harus melakukan realokasi dan meng-assign kementerian-kementerian baru dengan badan anggaran yang baru dan kemudian bagaimana mereka memecah anggaran untuk tahun 2024 dan implikasinya untuk 2025. 

"Jadi sekali lagi saya akan sampaikan dan tekankan memang banyak sekali volume pekerjaan yang harus kita lakukan," kata Sri Mulyani.

Presiden Prabowo Beri Perhatian ke Sri Mulyani Saat Kedinginan di Inggris

Baca Juga

Presiden Prabowo Beri Perhatian ke Sri Mulyani Saat Kedinginan di Inggris

Selain itu, eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga memahami bahwa jika memang ada yang dibutuhkan media dan Kemenkeu tidak bisa fasilitasi karena memang beban pekerjaan yang ada.

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |