Upaya BRI Lebak Bulus Dorong UMKM Naik Kelas lewat Kredit Usaha Rakyat

4 hours ago 1

JAKARTA, iNews.id - Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Lebak Bulus, Jakarta Selatan, selalu ramai didatangi nasabah setiap harinya. Selain melayani nasabah yang mengurus rekening pribadinya, BRI juga memfasilitasi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan berbagai layanan keuangannya.

Salah satu yang diminati pelaku UMKM adalah Kredit Usaha Rakyat atau KUR. KUR merupakan akses pembiayaan kepada UMKM yang 100 persen dananya berasal dari bank, sedangkan sebagian porsi bunga yang dibayar nasabah mendapat subsidi dari pemerintah.

Antusiasme Anak-Anak Muda Hadiri Kapan Lagi Buka Bareng BRI Festival 2025

Baca Juga

Antusiasme Anak-Anak Muda Hadiri Kapan Lagi Buka Bareng BRI Festival 2025

Di Lebak Bulus ini, permintaan terhadap KUR masih sangat tinggi. Hingga saat ini, lebih dari 50 persen nasabah UMKM di wilayah ini masih sangat mengandalkan skema kredit tersebut.

Pemimpin Cabang BRI Lebak Bulus, Edy Siswanto menjelaskan, salah satu alasan utama tingginya minat terhadap KUR adalah bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan kredit komersial.

 Hobi Barang Antik Jadi Bisnis Unik, Didukung Kredit Usaha Rakyat

Baca Juga

Kisah Kampoeng Gallery: Hobi Barang Antik Jadi Bisnis Unik, Didukung Kredit Usaha Rakyat

Suku bunga KUR berkisar antara 6 persen hingga 9 persen, tergantung pada jumlah pinjaman dan tahapan pengajuan, jauh lebih rendah dibandingkan kredit komersial yang bisa mencapai 13 persen hingga 14 persen.

"Tentunya ini jauh lebih murah, karena ada subsidi pemerintah di sana," kata Edy saat ditemui iNews.id di kantornya, Senin (17/2/2025).

Dorong UMKM Naik Kelas

Menurut Edy, KUR tidak hanya membantu UMKM dalam mendapatkan akses permodalan, tetapi juga berperan sebagai jembatan bagi usaha kecil untuk berkembang menjadi usaha yang lebih besar.

Nasabah yang awalnya mendapatkan KUR mikro sebesar Rp100 juta, kemudian naik kelas ke KUR retail dengan plafon hingga Rp500 juta. Setelah itu, mereka bisa beralih ke kredit komersial untuk usaha yang lebih besar.

UMKM yang telah mengalami peningkatan omzet berpeluang naik kelas ke skema pembiayaan yang lebih tinggi. Dengan kata lain, setiap pelaku usaha mendapatkan dukungan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan bisnisnya.

"Kita memastikan bahwa nasabah itu kita bisa layani sesuai dengan perkembangan usaha," ujar Edy.

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |