Angkat Ekonomi Kreatif, Ahmad Luthfi Minta Festival Mangga Pemalang Jadi Event Tahunan

2 days ago 12

Pemalang, infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meminta agar gelaran Festival Mangga Pemalang di Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang menjadi event tahunan.

Sebab, event tersebut dinilai mampu menumbuhkan ekonomi kreatif, serta mengangkat produk dan budaya lokal hingga ke dunia internasional.

Hal itu disampaikan Ahmad Luthfi saat menghadiri acara Festival Mangga 2025 yang digelar di Lapangan Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Sabtu (1/10/2025).

Ia mengapresiasi Pemerintah Desa Penggarit dan Pemerintah Kabupaten Pemalang yang sudah menjadi pelopor dalam menggerakkan ekonomi masyarakat berbasis desa, khususnya melalui budidaya bibit dan sentra produksi Mangga Istana.

Apalagi, mangga tersebut tak hanya bisa dimanfaatkan buahnya secara langsung, tapi juga bisa diproduksi menjadi makanan olahan.

“Ini menggerakkan ekonomi kreatif, sehingga masyarakat bisa membuat pekerjaan untuk diri sendiri dan orang lain,” kata Ahmad Luthfi.

Sebagai informasi, selain menggerakkan ekonomi masyarakat, Festival Mangga Pemalang menjadi daya tarik warga, karena ada nilai budaya dan tradisi yang ditonjolkan.

Rangkaian festival diisi dengan arak-arakan pengantin mangga, yaitu mangga Wirasangka (pengantin pria) dan mangga Arumanis (pengantin wanita).

Dua sosok pengantin itu menyimbolkan asal mula Mangga Istana yang merupakan hasil persilangan antara mangga Arumanis dan mangga Wirasangka.

Nama Istana disematkan karena pernah dihadiahkan ke Istana Kepresidenan dan menjadi mangga kesukaan Presiden RI.

“Ini budaya dan kearifan lokal yang harus dijaga dan dikembangkan,” tutur Luthfi.

Luthfi berharap, Festival Mangga Pemalang dapat diselenggarakan setahun sekali, bukan tiap dua tahun seperti yang sudah berlangsung saat ini. Pemprov Jateng akan mendukung, agar hal itu dapat terwujud.

Selain itu, ia mendorong agar apa yang sudah dilakukan oleh Desa Penggarit dapat direplikasi di daerah lain. Tentunya menyesuaikan dengan potensi wilayah dan kearifan lokal masing-masing.

“Jika seluruh desa atau daerah dapat mengembangkan potensi wilayah, budaya, dan ekonomi, maka kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah naik,” kata orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Kepala Desa Penggarit, Imam Wibowo mengatakan, tahun ini merupakan  penyelenggaraan Festival Mangga ketiga.

Kegiatan itu dilatarbelakangi oleh harga jual mangga yang murah saat musim panen. Adanya festival tersebut dapat meningkatkan transaksi mangga, dari petani mangga di desanya.

“Pada Festival Mangga 2022 lalu, transaksi mencapai Rp1,5 miliar dalam dua hari. Kami berharap pada festival tahun ini bisa jauh lebih tinggi. Mudah-mudahan dapat menjadikan petani mangga lebih sejahtera,” ujar Imam.

Potensi Mangga Istana di Desa Penggarit sangat melimpah. Sebagai sentra tanaman mangga, di Desa Penggarit terdapat 11.000 pohon, sementara di Kabupaten Pemalang total ada 116.000 pohon. Setiap pohon menghasilkan 2 kuintal buah mangga.

“Cara petik Mangga Istana ini dengan proses kematangan di atas 80 % sehingga terasa manis. Juga ada permintaan pasar untuk petik pada kematangan di bawah 80 %, biasanya untuk permintaan di luar Jawa dan Eropa. Nanti juga akan ada produk turunan dari buah mangga sehingga ada diversifikasi pangan,” jelasnya. (eko/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |