JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada akhir April 2025 surplus sebesar Rp4,3 triliun atau 0,02 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini tercapai usai APBN mengalami defisit selama tiga bulan awal 2025 berturut-turut.
Sri Mulyani mengungkapkan surplus terjadi karena pendapatan negara yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan belanja negara. Menurut dia, pendapatan negara terutama dari pajak sudah terakselerasi, diikuti dengan kepabeanan dan cukai yang juga positif.

Baca Juga
Profil Citadel-Sefas, Calon Pemilik Baru SPBU Shell di Indonesia
“Sudah terjadi akselerasi dari pendapatan negara terutama untuk pajak, bea cukai mengikuti ritme yang cukup baik karena ada beberapa penerimaan,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Mei, Jumat (23/5/2025).
Adapun penerimaan negara tercatat Rp810,5 triliun per April 2025 atau 27 persen dari target APBN 2025. Sedangkan belanja negara sebesar Rp806,2 triliun atau 22,3 persen dari target.

Baca Juga
Sri Mulyani Tegaskan Efisiensi Anggaran Berlanjut di APBN 2026
Rinciannya, pendapatan negara terdiri dari penerimaan perpajakan terealisasi sebesar Rp657 triliun atau 26,4 persen dari APBN 2025.
Penerimaan pajak mencapai Rp557,1 triliun atau 25,4 persen dari target. Sementara kepabeanan dan cukai mencapai Rp100 triliun atau 29,8 persen dari pagu APBN 2025.

Baca Juga