MALANG, iNews.id - Istilah Nusantara sudah sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia. Kata ini memiliki akar sejarah yang panjang dan sarat makna politik sejak abad ke-13.
Kata Nusantara pertama kali muncul di masa Kerajaan Singasari dan kemudian dipopulerkan Mahapatih Gajah Mada saat mengucapkan Sumpah Palapa di era Majapahit. Dalam sumpah bersejarah itu, Gajah Mada bertekad tidak akan menikmati kesenangan duniawi sebelum seluruh wilayah Nusantara dipersatukan di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Baca Juga
Pemukim Israel Ubah Bangunan Islam Berusia 800 Tahun Jadi Rumah
Secara etimologis, nusantara berasal dari bahasa Sanskerta yang secara sederhana berarti 'pulau lain'. Namun dalam konteks sejarah Jawa, istilah ini mulai digunakan untuk menyebut pulau-pulau di luar Pulau Jawa.
Dengan kata lain, pemakaian kata ini mencerminkan pandangan Jawa-sentris, karena menjadikan Jawa sebagai pusat dan pulau lain sebagai wilayah luar yang perlu disatukan.

Baca Juga
Kisah Raden Wijaya, Raja Pertama Kerajaan Majapahit dan Makna Gelarnya
Penggunaan paling awal kata Nusantara ditemukan pada Prasasti Sarwadharma atau Prasasti Panampihan yang berasal dari tahun 1269. Dalam prasasti tersebut disebutkan Pulau Madura sebagai Nusantara Madura, karena berada di luar Jawa.
Begitu pula dalam Kakawin Nagarakretagama yang menyebut Bali sebagai Nusantara Bali, dengan penjelasan bahwa Bali mengikuti Jawa dalam berbagai hal.

Baca Juga
5 Kerangka Manusia Diduga Era Majapahit Ditemukan di Situs Kumitir Mojokerto
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow