JAKARTA, iNews.id - Thailand mengumumkan ada 50.000 lebih kasus baru Covid-19 dalam seminggu terakhir. Karena itu, beberapa sekolah memutuskan untuk pembelajaran dilakukan secara online.
Hal ini disampaikan Departemen Pengendalian Penyakit (DDC) Thailand beberapa waktu lalu. Pihaknya mengatakan, keputusan sekolah menggelar kelas online karena bentuk kekhawatiran.

Baca Juga
Kata Menhan Healey, Inggris Harus Bersiap Perang Langsung dengan Rusia
"Banyak sekolah memilih untuk mengadakan kelas daring sebagai bentuk kehati-hatian," kata DDC, dikutip dari Bangkok Post, Senin (2/6/2025).
Meski begitu, DDC mengimbau kepada pihak sekolah untuk tetap melanjutkan pembelajaran secara langsung, bukan online. Sebab, isolasi pasien dirasa sudah cukup membatasi penyebaran virus, tidak harus sampai menutup sekolah.

Baca Juga
Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna Berpotensi Sebabkan Cedera Jantung, Ini Faktanya!
"Sekolah tidak boleh ditutup untuk mengendalikan lonjakan kasus Covid-19, karena tindakan skrining dan isolasi yang tepat sudah cukup untuk membatasi penyebaran virus di dalam lembaga pendidikan," ungkap DDC.
DDC menambahkan, "Kami menyarankan sekolah untuk mengintensifkan pemeriksaan terhadap siswa dan staf. Jika ditemukan infeksi Covid-19, pasien diisolasi di rumah. Itu sudah cukup. Tidak perlu menutup sekolah, kecuali dalam kasus ekstrem di mana pengendalian menjadi sulit."

Baca Juga