JAKARTA, iNews.id - Ramai di masyarakat pernyataan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang menyarankan agar anak-anak minum susu 2 liter sehari jika ingin punya tubuh tinggi. Pernyataan tersebut dikritik tegas Dokter Anak dr Ian Suryadi Setja, SpA.
Menurut dr Ian, minum susu 2 liter sehari itu jauh di luar kebutuhan fisiologis anak-anak berdasarkan standar medis. Jika dilakukan, berisiko menyebabkan obesitas pada anak.

Baca Juga
Stephanie Poetri Tak Gunakan Cincin saat Menikah, Titi DJ: Ia Phobia dengan Jewelry
"Mau gimana pun caranya, 2 liter sehari itu nggak bakal masuk dalam kriteria," ujar dr Ian di acara Ngobras: Anak Generasi Masa Kini dan Susunya, Panduan untuk Orangtua, yang digelar di Jakarta Selatan, Senin (2/6/2025).
Dia menjelaskan, kebutuhan susu pada anak berbeda-beda tergantung usia dan berat badan, serta tidak pernah mendekati 2 liter per hari.

Baca Juga
Dokter Kritik Pernyataan Kepala BGN soal Minum Susu 2 Liter Sehari
Sebagai contoh, bayi berusia lima bulan dengan berat badan 7 kilogram hanya membutuhkan sekitar 1.050 mL susu per hari, berdasarkan rumus kebutuhan 140–160 mL per kilogram berat badan.
"Itu pun bayi yang masih 100 persen bergantung pada susu. Jadi, kalau dibilang 2 liter sehari, dari mana hitungannya? Nggak mungkin," tegasnya.

Baca Juga
Cegah Stunting, Posyandu Mawar Desa Ransang Terima Bantuan Susu dan Vitamin
Lebih lanjut, dr Ian merinci bahwa seiring bertambahnya usia, porsi susu anak justru menurun dan digantikan oleh makanan padat, dengan rincian sebagai berikut:
- Usia 6–9 bulan: sekitar 800 mL susu per hari

Baca Juga
Perkuat Ekosistem Industri Susu Nasional
- Usia 9–12 bulan: sekitar 600 mL
- Di atas 12 bulan: hanya 300–450 mL per hari