KUDUS, infojateng.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus mengapresiasi program ketahanan pangan yang dilakukan Polres Kudus untuk mewujudkan target surplus jagung.
Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Kudus H. Muhtamat, SH., MH melihat program ini bisa memicu semangat petani kembali mengolah lahannya.
Tak sekedar menanam, petani juga mendapat fasilitasi bibit jagung, pupuk, hingga pemasaran hasil panen. “Yang menarik adalah petani tak lagi pusing menjual hasil panennya. Polres Kudus memfasilitasi penjualan hasil panen jagung langsung ke Bulog dengan harga yang bagus,” katanya, Rabu (8/10).
H Muhtamat, SH., MM hadir pada kegiatan simbolis penanaman dan pelepasan hasil panen jagung ke Bulog di Desa Rendeng, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Rabu pagi. Hadir pada kegiatan itu Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo dan jajaran Forkopimda Kabupaten Kudus.
Ia menambahkan, program nasional ketahanan pangan khususnya terkait upaya dari Polri yang memberdayakan masyarakat menanam jagung perlu kita dukung bersama. Program ini bisa semakin mendorong para petani jagung khususnya, untuk bisa lebih giat dan semangat lagi untuk memanfaatkan lahannya menjadi lebih produktif.
Hal senada diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Kudus H. Masan, SE., MM. Ia menambahkan, model pendampingan dari hulu ke hilir perlu dicontoh oleh Pemkab Kudus melalui Dinas Pertanian dan Pangan.
“Untuk menanam tentu petani sudah ahlinya. Namun untuk pemasaran hasil panen kerap terkendala seperti anjloknya harga. Polri sudah memberi contoh bagaimana memfasilitasi penjualan hasil panen ke Bulog, ini yang perlu diperkuat oleh eksekutif,” katanya.
Ia menambahkan, DPRD Kabupaten Kudus akan terus berupaya memfasilitasi melalui dukungan regulasi dan penganggaran agar sektor pertanian di Kabupaten Kudus bisa semakin maju dan berkembang.
Setiap tahun, kata dia, DPRD Kudus juga menyetujui anggaran pembangunan jalan usaha tani (JUT), irigasi, maupun infrastruktur lainnya untuk menunjang pertanian. Upaya modernisasi pertanian juga terus digalakkan.
“Polri sudah membantu mewujudkan surplus jagung. Petani komoditas pangan lainnya seperti padi, cabai, dan yang lain juga perlu mendapat fasilitas serupa dari Pemkab Kudus,” katanya.
Sekretaris Komisi A DPRD Kudus H. Muhtamat, SH., MH, hadir bersama Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo dan jajaran perwakilan Forkopimda menanam jagung secara simbolis di Desa Rendeng, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Sementara itu, Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo mengatakan, total luas lahan penanaman jagung serentak kuartal IV di Kabupaten Kudus mencapai 3,5 hektare. Di Desa Rendeng yang menjadi lokasi simbolis penanaman jagung seluas 3.500 m2, sisanya berada di lahan perhutanan sosial yang dikelola oleh masyarakat.
“Pada hari ini kami juga menggelar pelepasan 10 ton jagung hasil panen petani ke Bulog. Alhamdulillah harga dari Bulog cukup tinggi Rp 6.400 per kilogram jagung kering dengan kadar air 14 persen,” katanya.
Hingga September ini hasil panen jagung dampingan Polri di Kabupaten Kudus sudah mencapai 40 ton. Targetnya hingga akhir tahun petani jagung bisa panen mencapai 100 ton.
“Bagi petani yang lahannya tidak ditanami padi, tidak ditanami singkong, atau kopi, kami mendorong dimanfaatkan menjadi lahan jagung agar bisa lebih produktif,” ujarnya.
Kapolres menambahkan, pihaknya menyalurkan 8,7 ton bibit jagung kepada para petani. Selain itu akses kemudahan pupuk hingga pemasaran hasil panen difasilitasi.
“Pada kesempatan hari ini kami juga menggelar bakti sosial pemeriksaan gratis dan penyaluran beras SPHP di sembilan kecamatan sebanyak 15 ton. Dengan beragam program bantuan dan pendampingan ini kami berharap petani semakin semangat bahu membahu mewujudkan surplus jagung,” katanya. (redaksi)