JAKARTA, iNews.id - Fantasi sedarah adalah ketertarikan seksual terhadap anggota keluarga sendiri, seperti orang tua, saudara kandung, atau kerabat dekat lainnya. Fenomena ini merupakan bentuk penyimpangan seksual dan bertentangan dengan norma sosial, hukum, serta nilai-nilai budaya dan agama di Indonesia.
Kronologi Kasus Grup Facebook 'Fantasi Sedarah'
Kasus ini mencuat setelah ditemukan grup Facebook bernama 'Fantasi Sedarah' yang berisi ribuan anggota. Grup ini viral karena menyebarkan konten yang mengarah pada hubungan inses, bahkan melibatkan anak di bawah umur. Polisi menyatakan bahwa grup ini tidak berdiri sendiri, tetapi juga terhubung dengan grup lain bernama 'Suka Duka'.

Baca Juga
3 Penyebab China Sukses dapat Diskon Tarif Impor AS dari 145% ke 30%
Bareskrim Polri bersama Polda Metro Jaya menangkap enam pelaku yang diduga sebagai pengelola dan anggota aktif grup tersebut. Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dari Divhumas Polri menyebut, masih ada kemungkinan tersangka baru muncul seiring pendalaman kasus.
Pandangan Psikolog dan Medis
Menurut dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS, fantasi seksual menyimpang seperti ini bisa muncul akibat trauma masa kecil, kurangnya pendidikan seksual, dan paparan pornografi sejak dini. Ia menyarankan agar keluarga memberikan pemahaman seksual yang sehat sesuai usia.
Holy Ichda Wahyuni, M.Psi., Psikolog dan dosen di Universitas Muhammadiyah Surabaya, menambahkan bahwa grup seperti ini mencerminkan lemahnya literasi digital dan pengawasan terhadap anak. Menurutnya, peran orang tua dalam memantau aktivitas daring anak menjadi sangat penting.
Pandangan Agama tentang Fantasi Sedarah
Kementerian Agama menegaskan bahwa Islam melarang mutlak hubungan seksual maupun pernikahan dengan mahram. Menurut Arsad Hidayat, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, menjadikan hubungan mahram sebagai objek fantasi atau hiburan adalah penyimpangan yang melanggar maqashid al-syari’ah, khususnya dalam menjaga keturunan (hifzh al-nasl).
Mahram adalah orang yang haram dinikahi karena:
Nasab: ibu, anak perempuan, saudara kandung
Semenda: ibu mertua, anak tiri
Radha’ah (susuan): saudara sesusuan
Bahaya Genetik dari Inses
Dikutip dari CPTSD Foundation, hubungan sedarah yang menghasilkan kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat genetik. Anak yang lahir dari hubungan inses rentan mengalami:
- IQ rendah
- Kelainan jantung
- Kelahiran prematur
- Fibrosis kistik
- Bibir sumbing
- Kematian neonatal
Hal ini disebabkan karena pewarisan gen resesif dari dua orang yang memiliki hubungan darah dekat.
Aspek Hukum dan Tindakan Pemerintah
Kegiatan dalam grup 'Fantasi Sedarah' melanggar sejumlah regulasi:
- UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
- UU ITE Pasal 27 ayat (1) dan (3) tentang distribusi konten asusila
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir grup tersebut dan akan menindak tegas konten digital menyimpang. Kemen PPPA juga mengingatkan bahwa eksploitasi seksual terhadap anak adalah bentuk kekerasan serius yang harus dihukum berat.
Upaya Pencegahan dan Edukasi
Solusi utama adalah memperkuat literasi digital, pendidikan seksual sejak dini, dan pengawasan orang tua. Sekolah dan lembaga keagamaan juga perlu aktif mengedukasi masyarakat tentang bahaya konten menyimpang dan pentingnya menjaga nilai moral dan hukum.
Editor: Zulhilmi Yahya