JAKARTA, iNews.id - Heboh kemunculan teknologi bernama Google AI Veo 3. Teknologi ini diyakini mampu menjadi sutradara digital yang mampu membaca pikiran kreatif lewat kalimat.
Artinya, perintah dalam bentuk kalimat yang diberikan kepada Google AI Veo 3 dapat diubah menjadi kenyataan baru dalam bentuk video yang bersifat artifisial. Klaimnya bahkan video dapat terlihat senyata mungkin.

Baca Juga
Apa itu Google AI Veo 3? Teknologi Kecerdasan Buatan Bikin Video Hanya dengan Teks
Hadirnya teknologi AI ini dianggap menjadi ancaman industri kreatif di masa depan. Benarkah begitu? Lalu, apa yang perlu disikapi masyarakat maupun pemerintah dengan adanya Google AI Veo 3?
Video Buatan Google AI Veo 3 Tidak Akan Menggantikan Originalitas Manusia
Pakar Budaya dan Komunikasi Digital Universitas Indonesia Firman Kurniawan menerangkan, dari sisi peluang, kehadiran teknologi terbaru ini belum bisa menyamai realitas nyata. Maksudnya, konten yang diciptakan belum bisa mirip dengan apa yang manusia buat secara 'real'.

Baca Juga
Google Bikin Gebrakan Hadirkan Veo 3, AI Canggih Pembuat Video Otomatis

"Ketika memanfaatkan aplikasi ini untuk menciptakan video oleh para profesional, akan tidak sampai dengan apa yang ada di pikiran sehingga bisa menjadi material yang konkrit. Ini bisa terjadi," kata Firman saat dihubungi iNews.id, Rabu (28/5/2025).
Firman melanjutkan, "Bahwa teknologi ini bisa menirukan gerak tubuh orang, menirukan material yang alami, secara sama persis, tentu klaim ini bisa menjadi ancaman."

Baca Juga
Efisiensi, Perusahaan di Indonesia mulai Migrasi Manfaatkan Teknologi AI
Akan ada risiko di masa depan bahwa manusia tidak mampu membedakan mana karya asli manusia dengan buatan AI. "Krisis identitas bisa terjadi," terangnya.