Semarang, Infojateng.id – Menjelang pelaksanaan Mukhtamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Taj Yasin Maimoen menyampaikan harapannya agar forum konsolidasi kali ini menghasilkan kesepahaman bersama demi masa depan PPP.
Ia juga menegaskan pentingnya proses pemilihan Ketua Umum PPP yang bersih, bebas dari praktik-praktik transaksional.
Penegasan itu disampaikannya dalam Forum Halaqah Ulama dan Kaderisasi PPP yang digelar di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Semarang, Sabtu (3/5/2025).
“Muktamar tidak boleh ada yang namanya ‘nyuwun sewu’ transaksional. Kami ingin semuanya dilakukan dengan baik,” ujar sosok yang akrab disapa Gus Yasin itu.
Dalam acara tersebut, Gus Yasin juga menyatakan dukungannya kepada Agus Suparmanto sebagai calon Ketua Umum PPP.
“Ada salah satu kandidat yang saya dukung, adalah Mas Agus,” kata dia.
Lebih lanjut, ia menyampaikan harapannya agar kepemimpinan baru di PPP ke depan benar-benar bisa memperjuangkan hak-hak masyarakat dan mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam kebijakan partai.
“Bagaimana menyejahterakan masyarakat, amar ma’ruf nahi munkar, dan tentu nilai-nilai agama itu harus dikedepankan,” ujarnya.
Gus Yasin menekankan pentingnya perubahan dalam tubuh partai PPP dan ditargetkan kembali memiliki peran penting di panggung politik nasional.
“Masuk di parlemen dan bukan hanya masuk tetapi juga signifikan,” ucapnya.
Sementara itu, Muhammad Romahurmuziy atau Gus Romy, dalam kesempatan yang sama menegaskan PPP akan kembali meneguhkan pondasi utamanya, yaitu dunia pesantren dan ulama.
“Kembali ke pesantren dan ulama. Hal tersebut adalah basis dari PPP,” kata Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP itu.
Gus Romy juga menyoroti perubahan demografi pemilih saat ini yang didominasi oleh generasi muda.
Menurutnya, PPP kedepannya harus melakukan peremajaan dalam tampilan dan pendekatan agar lebih mampu menjangkau pemilih pemula.
“Peremajaan tidak ada hubungannya dengan umur, karena tampilan itu adalah soal bagaimana kita melakukan adaptasi dengan kemajuan,” katanya.
Ia pun menegaskan bahwa target utama PPP dalam pemilu mendatang adalah kembali menembus parlemen.
“Targetnya kita kembali ke Senayan. Tidak usah muluk-muluk. Bisa kembali saja. Sudah Masya Allah,” kata Gus Romy.
Sejak tahun 1998, Gus Romy mencatat belum ada partai politik yang berhasil kembali ke parlemen setelah terlempar. Namun ia optimistis, PPP bisa mematahkan hal tersebut.
“Insya Allah dengan dukungan semua, PPP bisa,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan Mukhtamar PPP kali ini diusulkan dilaksanakan di Semarang, sebagai bentuk penghormatan terhadap pesan dari KH. Maimun Zubair.
“Mengambil apa yang selalu disampaikan oleh Almaghfurlah KH. Maimun Zubair. Banyak perubahan besar di Republik ini yang berangkat dari Jawa Tengah,” pungkasnya. (eko/redaksi)