GAZA, iNews.id - Hamas membuka kemungkinan untuk melepas kekuasan di Jalur Gaza setelah perang guna membuka jalan mewujudkan gencatan senjara permanen.
Juru Bicara Hamas Hazem Qasim mengatakan kepada stasiun televisi Al Arabiya, kelompok perlawanannya siap melepaskan kekuasaan demi kepentingan rakyat Gaza.

Baca Juga
Media Israel Ungkap Kebiadaban Tentara Zionis Jadikan Warga Gaza Tameng Hidup
“Tidak perlu bagi Hamas menjadi bagian dari pengaturan politik dan pemerintahan pada fase berikutnya di Gaza, terutama jika itu untuk melayani kepentingan rakyat,” kata Qasim, dikutip Selasa (18/2/2025).
Komitmen itu merupakan salah satu syarat yang diminta Israel dalam kesepakatan gencatan senjata tahap kedua yang pembicaraannya akan digelar pekan ini.

Baca Juga
Pakar PBB: Praktik Genosida Israel di Gaza Berpotensi Berulang di Tepi Barat dan Yerusalem
Sekalipun Hamas melepas kekuasaan, permasalahan belum usai, siapa yang akan berkuasa di Gaza nantinya. Pemerintahan baru di Gaza harus bisa diterima oleh rakyatnya, sementara mayoritas penduduk Gaza mendukung Hamas. Kehadiran Otoritas Palestina sebagai penguasa Gaza juga tak akan mudah diterima.
Belum lagi usulan kontroversial Presiden AS Donald Trump yang diamini Israel untuk merelokasi sebagian besar warga Gaza ke luar negeri guna memberi jalan bagi rekonstruksi.

Baca Juga
Bela Gaza, Korea Utara Sebut AS Perampok
Lebih lanjut Qasim menegaskan Hamas menolak seruan untuk meletakkan senjata.