NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah naik lebih dari 1 persen pada perdagangan pekan ini. Kenaikan ini didorong ekspektasi sanksi yang lebih ketat terhadap Iran dan Venezuela oleh Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang dapat memangkas pasokan minyak ke pasar global.
Selain itu, keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga seperempat poin persentase pada hari Kamis juga dapat membantu mengerek harga minyak lebih dari 1 persen pada sesi sebelumnya.
Baca Juga
Sri Mulyani soal Kemenangan Trump di Pilpres AS: Dolar Menguat, Rupiah Tertekan
Melansir Reuters, meski menguat sepekan, pada perdagangan Jumat (8/11/2024), harga minyak mentah dunia anjlok lebih dari 2 persen karena para investor tidak lagi khawatir akan gangguan pasokan yang berkepanjangan akibat badai di Teluk Meksiko AS.
Sementara, paket stimulus ekonomi terbaru China gagal memberi kesan kepada beberapa pedagang minyak.
Baca Juga
Donald Trump Menang Pilpres AS, Kekayaan Elon Musk Bertambah Jadi Rp4.538 Triliun
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS memimpin penurunan dan ditutup di level 70,35 dolar AS per barel, turun 2,7 persen atau 1,98 dolar AS. Sementara Brent, yang menjadi acuan global, turun 2,3 persen atau 1,76 dolar AS menjadi 73,87 dolar AS per barel.