Hasil Investigasi Ledakan Amunisi di Garut, TNI AD: Ada Pelibatan Sipil saat Pemusnahan

1 week ago 18

JAKARTA, iNews.id - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengungkapkan hasil investigasi terkait insiden ledakan amunisi kedaluwarsa yang terjadi di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

"Jadi, tim investigasi mendapatkan beberapa hal yang berkaitan dengan dua hal pokok. Pertama, mengapa ledakan bisa terjadi. Yang kedua, mengapa bisa ada korban masyarakat sipil," ujar Wahyu di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Kepalanya Dihargai Amerika Rp16,2 Miliar, Bos Kartel Narkoba Ini Dihabisi di Meksiko

Baca Juga

Kepalanya Dihargai Amerika Rp16,2 Miliar, Bos Kartel Narkoba Ini Dihabisi di Meksiko

Terkait dengan ledakan bisa terjadi, kata dia, hasil investigasi menunjukkan bahwa detonator yang akan dimusnahkan atau akan dihancurkan itu adalah detonator dalam kondisi expired atau kondisi afkir. Tentunya kondisinya itu ada ketidakstabilan dari konstruksi.

"Dan perlakuannya itu memerlukan perlakuan yang hati-hati. Perlu dilakukan oleh tenaga profesional. Poin pertama ini berkaitan dengan kenapa ledakan bisa terjadi," katanya.

Gugur dalam Ledakan Amunisi, Ini Sosok Kolonel CPL Antonius bagi Keluarga

Baca Juga

Gugur dalam Ledakan Amunisi, Ini Sosok Kolonel CPL Antonius bagi Keluarga

Ternyata, kondisi ini yang membuat tidak diketahui oleh beberapa personil yang bertugas. Dimana, tim investigasi menemukan hasil bahwa ada pelibatan masyarakat yang di luar seharusnya dilakukan.

"Jadi dalam rangka penghancuran kondisi afkir itu, ada pelibatan masyarakat. Kami sampaikan di sini ada pelibatan masyarakat untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat administrasi dan kegiatan yang bersifat ringan," ucapnya.

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |