JAKARTA, iNEWS.ID - Fidya Kamalindah, atlet tekwondo nasional asal Kota Bandung, Jawa Barat, hilang misterius selama 10 tahun atau sejak 2015 silam. Kabar ini menjadi viral di media sosial, setelah video orang tuanya tersebar di grup WhatsApp, yang meminta tolong untuk menemukan dan memulangkan Fidya. Hindarto mengatakan, Fidya hilang sejak 26 November 2015. Saat itu, Fidya izin kepada orang tuanya pergi ke warnet. Namun sejak saat itu, Fidya hilang misterius.
Saat hilang pada 2015, Fidya masih berusia 19 tahun sehingga saat ini Fidya berusia 29 tahun. Fidya merupakan atlet taekwondo berprestasi yang menjuarai berbagai kejuaraan, seperti Porda XI 2010 dan PON. Bahkan Fidya merupakan atlet nasional taekwondo.
Keluarga berupaya melakukan segala cara untuk mencari Fidya, tapi dia tak kunjung ditemukan. Pada 3 Desember 2015, Hindarto dan istrinya Khodijah menemukan sejumlah catatan nomor telepon. Satu di antaranya berhasil tersambung kepada seorang pria. Pria tersebut mengaku Fidya berada di sebuah asrama putri di kawasan Cicaheum dan akhir bulan, baru bisa pulang.
Baca Juga
Namun, Hindarto mendesak agar Fidya diantar pulang ke rumah malam itu juga. Ternyata Fidya tetap tak dibawa pulang ke rumah. Hindarto memutuskan melapor ke Polda Jabar, namun putrinya belum juga ditemukan.
Akhirnya, Hindarto mencari pria yang diduga membawa putriny. Tak lama, pria itu menghubungi Hindarto dan meminta uang tebusan Rp50 juta. Hindarto pun bersedia bertemu dan berencana menjebak pria itu. Pria itu berhasil ditangkap dan dibawa ke Polda Jabar. Teman dari pria itu kemudian datang sambil menyodorkan buku nikah Fidya dengan seorang pria.
Hindarto telah melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya atas pemalsuan dokumen, karena menggunakan nama dan tanda tangannya di buku nikah tersebut. Saat ini, dia hanya berharap Fidya Kamalindah pulang ke rumah.
Sementara pascaviralnya video orang tua Fidya mencari anaknya, muncul video seorang perempuan mengaku bernama Fidya yang memberikan klarifikasi. Dia menyebut keluar dari rumahnya karena tidak tahan lagi dengan kekerasan yang dilakukan ayahnya.