MALANG, iNews.id - Fenomena sapi kabur kerap terjadi saat akan dikurbankan pada Hari Raya Idul Adha. Fenomena tersebut terjadi karena sapi mengalami stres akibat dilihat banyak orang dan tidak diperlakukan baik oleh manusia.
Dokter hewan Universitas Brawijaya (B) Malang, drh.Widi Nugroho mengatakan, fenomena sapi kabur ketika akan dipotong kerap kali terjadi menjelang Idul Adha atau Idul Kurban. Tapi satu hal yang disebutnya kurang tepat ketika proses pengejaran sapi, yang melibatkan banyak orang.

Baca Juga
Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban Jelang Perayaan Iduladha
"Kadang-kadang kita menemukan hewannya lepas satu dua ekor, kalau ada hewan lepas biasanya dia tidak akan jauh-jauh dari kawanannya, tetapi itu kan beda lepaskan saja hewan lain, kemudian kita giring ke dalam kelompok," ucap Widi Nugroho, Kamis (29/5/2025).
Menurutnya, sapi yang merupakan hewan dengan naluri hidup berkelompok akan lebih mudah dikendalikan jika didatangkan sapi lainnya. Jadi ketika ada kasus hewan sapi lepas di jalanan mengganggu orang, kemudian dia dikejar ramai-ramai apalagi melibatkan beberapa kendaraan menghadangnya itu tambah akan stres.

Baca Juga
Penampakan Sapi Limousin 1,3 Ton, Hewan Kurban Presiden Prabowo
"Kita lepaskan 4, 5 ekor hewan sekaligus, baru kita giring. dia lebih tenang kalau digiring di dalam kelompok. Kalau dia digiring sendirian, ya stres, kalau sapi lepas di jalan tol, kemudian sendirian tidak mungkin digiring, kemungkinan dia bisa digiring dengan nyaman itu terlalu kecil," ungkap dia.
Jika memang terdesak dan kian beringas, akademisi yang juga Kepala Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan itu mendorong untuk ditembak dengan bius saja.
Hal ini merupakan langkah terakhir demi mencegah sapi kian beringas dan stres, yang akan mempengaruhi kualitas daging dan lama kematiannya usai dipotong.
Editor: Kastolani Marzuki