JAKARTA, iNews.id - Hukum tajwid Surah Al Anbiya ayat 30 berikut ini bisa menjadi panduan bagi umat Islam dalam belajar tajwid. Membaca Al Quran memang harus sesuai kaidah tajwid agar tidak salah dalam melafalkan ayat-ayat suci. Sebab, kesalahan membacanya akan mengubah arti dan maknanya.
Dikutip dari Buku Qur'an & Hadis MTs Kelas VII Kemenag, hukum mempelajari Ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah, sedang membaca Al Qur'an dengan baik dan benar sesuai ilmu tajwid hukumnya Fardhu Ain.
Baca Juga
Hukum Tajwid Al Qasas Ayat 85, Lengkap dengan Arti, Penjelasan dan Cara Bacanya
Bagi orang yang belum mampu membaca Al Quran sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid wajib hukumnya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga mencapai standar yang telah ditetapkan.
Tajwid menurut bahasa adalah tahsin, yang artinya memperindah. Adapun menurut istilah dan mustahaknya (orang yang membaca Al Quran) wajib menerapkan tajwid saat membaca ayat-ayat Al Quran.
Baca Juga
Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 64, Lengkap dengan Cara Membacanya
Surah Al Anbiya merupakan surah ke-21 dalam urutan Alquran. Surah yang berarti Nabi-Nabi ini berjumlah 112 ayat dan turun setelah Surat Ibrahim.
Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari disebutkan bahwa Surat Al Anbiya merupakan surah yang paling pertama dihafal Nabi Muhammad SAW.
Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Mas'ud ra yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Surat Al-Isra, Al-Kahfi, Maryam, Taha, dan Al-Anbiya adalah surat-surat yang sangat indah paramasastranya dan merupakan surat-surat yang paling pertama kuhafal."
Sebelum membahas hukum tajwid, berikut ini bacaan Surat Al Anbiya ayat 30.
اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ
Latin: Awalam yaral-la؟īna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja‘alnā minal-mā'i kulla syai'in ḥayy(in), afalā yu'minūn(a).
Artinya: Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi, keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air? Maka, tidakkah mereka beriman? (QS. Al Anbiya: 30).
Surah Al Anbiya ayat 30 ini mengandung banyak hukum tajwid di antaranya mad thabi'i, mad badal, idzhar syafaqi, alif lam syamsiah, ghunnah, mad jaiz munfsahil, alif lam qomariyah, ikhfa, dan mad aridh lissukun.
Nah, Sobat iNews.id berikut ini hukum tajwid Surah Al Anbiya ayat 30 lengkap dengan penjelasan dan cara bacanya.
Hukum Tajwid Surah Al Anbiya Ayat 30
اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ
1. Hukum tajwid Surah Al Anbiya ayat 30 pertama ada mad asli atau mad thabi'i. Alasannya, karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
2. Hukum tajwid Surah Al Anbiya ayat 30 kedua, Mad badal. Alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Hukum tajwid Surah Al Anbiya ayat 30 berikutnya terdapat Alif lam syamsiyah. Alasannya, karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Cara bacanya idgham yakni, masuk ke huruf lam tanpa dengung.
4. Hukum tajwid Surat Al Anbiya ayat 30 selanjutnya Mad asli atau mad thabi'i. Alasannya, karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Hukum tajwid Surah Al anbiya berikutnya Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Cara bacanya panjang 2, 4 atau 5 harakat.