SUKABUMI, iNews.id – Pengakuan Aang yang menyebut istri dan anaknya selamat dari terjangan banjir dan longsor di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi membuat geram warga.
Hal itu terjadi setelah tim SAR menemukan jasad kedua korban yakni, Santi dan Nurul dalam posisi berpelukan di bawah reruntuhan bangunan.

Baca Juga
Pilu! Jasad Ibu dan Anak Korban Banjir Sukabumi Ditemukan Berpelukan
Jasad ibu dan anak itu ditemukan dalam posisi berpelukan, tertimbun di antara puing-puing rumah mereka dan tumpukan sampah akibat derasnya arus Sungai Cipalabuhan yang meluap. Fakta ini membuat warga marah dan menuding Aang tidak peduli terhadap keluarganya.
Sejumlah warga yang berada di lokasi evakuasi melampiaskan emosi mereka dengan meneriakkan cacian kepada Aang, menuduhnya lebih mementingkan urusan pribadi dibanding mencari keluarganya yang hilang.

Baca Juga
Banjir 2 Meter Rendam Perumahan di Sukabumi, Banyak Warga Terjebak dalam Rumah
Ketua RW 22 Kampung Gumelar, Reza mengatakan, kebohongan Aang telah memicu kemarahan warga.
"Semalam saya cek langsung ke pasar, saya tanya ke dia soal anak dan istrinya. Dia bilang istrinya sudah pulang ke Cikakak. Jawabannya selalu sama setiap kali ditanya," ujar Reza.
Menurut warga, Aang tetap menjalankan aktivitasnya di toko kelontongan tanpa menunjukkan kepedulian, sementara orang lain sibuk mencari korban.
Situasi yang sempat memanas berhasil diredam setelah pihak kepolisian mengamankan Aang guna menghindari tindakan anarkis.
"Saat ini, jasad Santi dan Nurul telah dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu untuk proses lebih lanjut," katanya
Editor: Kastolani Marzuki