SEOUL, iNews.id - Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon Hee jatuh sakit. Kim diketahui tinggal seorang diri di kediaman resmi kepresidenan di Seoul setelah sang suami, Yoon Suk Yeol, ditangkap pada Rabu (15/1/2025).
Media Korsel melaporkan kondisi kesehatan Kim memburuk, bahkan tubuhnya terlihat kurus. Seorang sumber pejabat kantor kepresidenan mengatakan, setiap orang yang bertemu dengan Kim mengungkapkan kekhawatiran mengenai kondisi kesehatannya.
![Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Rela Ditangkap demi Menghindari Pertumpahan Darah](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/12/10/yoon_suk_yeol2_ap.jpg)
Baca Juga
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Rela Ditangkap demi Menghindari Pertumpahan Darah
"Tampak sangat kurus," kata pejabat tersebut, menceritakan kembali kesan dari orang-orang setelah bertemu Kim, seperti dikutip dari Korea Herald, Sabtu (18/1/2025).
Orang-orang yang dekat dengan Ibu Negara juga mengatakan, sejak Presiden Yoon menerapkan status darurat militer pada 3 Desember 2024, Kim tidak nafsu makan.
![Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Ditangkap Setelah Drama Pengepungan Berjam-jamĀ](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/15/yoon_suk_yeol_ditangkap2_ap.jpg)
Baca Juga
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Ditangkap Setelah Drama Pengepungan Berjam-jam
Hal itu dibenarkan beberapa anggota parlemen dari partai berkuasa, Partai Kekuatan Rakyat. Mereka berada di kediaman presiden saat Yoon ditangkap.
"Tidak makan dengan baik sampai-sampai dia seharusnya dibawa ke rumah sakit, tapi dia bertahan dengan minum berbagai obat," demikian laporan media.
![Dimakzulkan, Gaji Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Tetap Naik Jadi Rp3 Miliar](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/12/10/yoon_suk_yeol2_ap.jpg)
Baca Juga
Dimakzulkan, Gaji Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Tetap Naik Jadi Rp3 Miliar
Kim tak muncul ke publik sejak Juli 2024 terkait skandal tas mewah serta tuduhan manipulasi saham Deutsche Motors.
Dia juga tidak menemani Yoon dalam lawatan ke Amerika Tengah dan Amerika Selatan pada November 2024 serta tidak menghadiri acara resmi selama berbulan-bulan.
Sementara itu, partai oposisi pemerintah, Partai Demokrat, menyerukan dimulainya penyelidikan terpisah terhadap Kim.