LONDON, iNews.id - Pemerintah Inggris akan menghentikan perundingan kerja sama perdagangan bebas baru dengan Israel menyusul aksi militer Zionis ke Jalur Gaza. Israel melancarkan Operasi Kereta Gideon untuk merebut seluruh wilayah Gaza sejak pekan lalu, menimbulkan banyak korban jiwa.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Lammy, dalam pidatonya di parlemen, Selasa (20/5/2025), mengatakan perjanjian perdagangan Inggris-Israel yang lama masih berlaku. Namun perundingan baru tidak akan dilakukan karena Israel melakukan kebijakan mengerikan di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Baca Juga
Duterte Menang pada Pemilu, Bagaimana Bisa Jadi Wali Kota ketika Ditahan di ICC?
"Pemerintah Israel memiliki tanggung jawab untuk campur tangan dan menghentikan tindakan agresif ini. Mereka secara konsisten melakukan tindakan yang membahayakan warga Palestina dan solusi dua negara," kata Lammy, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (21/5/2025).
Selan itu, Lammy menegaskan pemerintahannya juga memberlakukan sanksi tambahan kepada para permukiman Yahudi ilegal di Tepi Barat. Dia menyoroti meningkatnya kekerasan dilakukan para pemukim Yahudi ilegal terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Parahnya, pelakukan itu turut didukung oleh tentara Israel.

Baca Juga
Pasukan Israel Robohkan Tembok Rumah Sakit Indonesia di Gaza, 55 Orang Terjebak
"Siklus kekerasan yang terus-menerus oleh pemukim Israel di Tepi Barat menuntut tindakan," kata Lammy, seraya menambahkan kekerasan oleh para pemukim terhadap warga Palestina turut didukung oleh tentara Israel dan terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Selain sanksi sebelumnya, lanjut dia, Inggris menambahkan tiga orang lagi dalam daftar, selain dua pos pemukim ilegal dan dua organisasi yang mendukung kekerasan terhadap warga Palestina.

Baca Juga