MILAN, iNews.id – Inter Milan bersiap kehilangan Pelatih Simone Inzaghi. Untuk itu, I Nerazzurri menyiapkan empat kandidat pelatih pengganti.
Inter Milan tengah menghadapi potensi perubahan besar di jajaran pelatih mereka menjelang musim depan. Setelah kekalahan menyakitkan 0-5 dari Paris Saint-Germain di final Liga Champions 2024-2025, masa depan Simone Inzaghi sebagai pelatih utama klub berada dalam ketidakpastian. Beberapa laporan dari media Italia menyebutkan pihak manajemen Inter akan segera menggelar pertemuan penting dengan Inzaghi untuk membahas arah masa depan klub.

Baca Juga
Dapat Pujian dari Patrick Kluivert, Ole Romeny Masuk Starting Line Up Timnas Indonesia vs China?
Salah satu isu krusial yang mencuat adalah ketertarikan klub kaya asal Arab Saudi, Al-Hilal, terhadap Inzaghi. Klub tersebut dikabarkan siap mengajukan penawaran kontrak senilai 30 juta (Rp557,5 miliar) per musim, sebuah angka fantastis yang dapat menggoyahkan komitmen sang pelatih terhadap I Nerazzurri.
Selain itu, satu klub Premier League yang belum disebutkan namanya juga dikabarkan berminat memboyong mantan pelatih Lazio itu.

Baca Juga
Simone Inzaghi Siap Tinggalkan Inter Milan, Gaji Fantastis Al Hilal Alasannya
Inter Siapkan 4 Kandidat Pengganti Inzaghi
Sebagai bentuk antisipasi, Inter disebut telah menyusun daftar kandidat pelatih pengganti jika Inzaghi memutuskan hengkang. Menurut laporan dari La Gazzetta dello Sport dan beberapa media terkemuka lainnya, terdapat empat nama utama yang masuk dalam radar manajemen klub.
Salah satu nama yang mengejutkan adalah Cesc Fabregas, yang saat ini menjabat sebagai pelatih Como di Serie B Italia.
Fabregas tampil mengesankan selama musim pertamanya sebagai pelatih. Legenda Barcelona dan Arsenal ini dikenal memiliki pendekatan progresif dalam mengembangkan pemain muda, termasuk nama-nama potensial seperti Nico Paz, Assane Diao, dan Alex Valle.

Baca Juga
Kunci Kemenangan PSG Vs Inter Milan di Final Liga Champions 2024-2025
Kemenangan penting atas klub-klub besar seperti Napoli, Atalanta, dan Roma juga semakin menguatkan reputasinya, ditambah dengan performa gemilang Como yang mencatat enam kemenangan beruntun di akhir musim.