KAIRO, iNews.id - Serangan udara Israel ke Beit Lahiya, Gaza Utara, Sabtu (15/3/2025), menewaskan sedikitnya sembilan orang, termasuk dua jurnalis lokal. Selain jurnalis, para korban adalah pekerja kemanusiaan dan warga sipil sekitar.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkp, beberapa orang juga terluka parah akibat serangan itu. Rudal mengenai sebuah mobil, menyebabkan orang-orang yang berada di dalam dan sekitar kendaraan tewas dan luka.

Baca Juga
Viral Menteri Polandia Cekikikan saat Sidang Uni Eropa Bahas Gaza, Langsung Kena Semprot
Para saksi menjelaskan, orang-orang yang berada dalam mobil terebut sedang menjalankan misi kemanusiaan untuk sebuah badan amal Yayasan Al Khair. Para relawan itu ditemani wartawan dan fotografer saat serangan berlangsung.
Mengomentari serangan terbaru tersebut, Hamas menuduh Israel mengingkari perjanjian gencatan senjata. Jumlah warga Palestina yang tewas sejak gencatan senjata tahap pertama diterapkan pada 19 Januari hingga saat ini sudah mencapai 150 orang.

Baca Juga
Brutal! Drone Israel Tembaki Kerumunan Warga di Gaza, 5 Orang Tewas
Kelompok perlawanan yang berkuasa di Gaza itu mendesak negara-negara mediator untuk memaksa Israel melanjutkan pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata bertahap.
Selain itu Hamas juga menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di balik kebuntuan tersebut.

Baca Juga
Gawat! Pasukan Israel Siaga Tinggi di Dekat Gaza
Sementara itu militer Israel menjelaskan, mereka menyerang dua orang, diidentifikasi sebagai "teroris" yang mengoperasikan drone yang bisa menimbulkan ancaman bagi pasukan mereka yang berada di Beit Lahiya. Namun militer Zionis tidak menjelaskan bagaimana mereka menentukan bahwa orang-orang yang mereka serang adalah "teroris".
Tak ada penjelasan pula mengenai ancaman yang ditimbulkan oleh serangan itu.
Serangan tersebut ini menggarisbawahi rapuhnya perjanjian gencatan senjata Hamas dan Israel. Pejabat kesehatan Palestina mengatakan puluhan orang tewas akibat serangan Israel meskipun terjadi gencatan senjata.
Editor: Anton Suhartono