Semarang, Infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan, provinsi yang dipimpinnya tetap menjadi magnet investasi dan ekspor nasional, meski dunia tengah menghadapi ketidakpastian global dan dinamika kebijakan perdagangan internasional.
Menurutnya, stabilitas keamanan dan sosial yang terjaga menjadi kunci kepercayaan investor.
“Selama ini tidak ada konflik komunal atau gangguan keamanan di Jawa Tengah. Masyarakat kita adem, ayem, dan nyaman. Investasi di sini aman,” ujar Ahmad Luthfi dalam seminar bertema “Tantangan dan Peluang Ekspor Pascakebijakan Trump” di Semarang, Senin (20/10/2025).
Ia menjelaskan, Pemprov Jateng terus mempercepat layanan perizinan investasi agar lebih mudah, cepat, dan transparan, baik untuk Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). “Tidak ada lagi urusan bawah meja. Semua prosesnya gratis dan terbuka,” tegasnya.
Ekspor Jateng Naik 10 Persen
Berdasarkan data terkini, nilai ekspor Jawa Tengah Januari–Agustus 2025 mencapai US$ 7,95 miliar, naik 10 persen dibanding tahun sebelumnya.
Surplus perdagangan pun tercatat US$ 2,19 miliar. Pasar utama ekspor Jawa Tengah antara lain:
- Amerika Serikat: 47,9%
- Uni Eropa: 11,2%
- Jepang: 8,1%
- ASEAN: 6,4%
- Tiongkok: 4,2%
Produk unggulan ekspor Jateng meliputi sarang burung walet, kulit kambing, ikan, udang, rajungan, serta kayu olahan dan furnitur yang diminati pasar global.
85 Persen Penggerak Ekonomi dari Investasi dan Ekspor
Ahmad Luthfi menekankan, kontribusi investasi dan ekspor terhadap ekonomi Jawa Tengah sangat besar.
“APBD hanya berkontribusi 15 persen, sisanya 85 persen digerakkan oleh dunia usaha dan investor,” tuturnya.
Ia juga menyoroti perkembangan kawasan industri strategis seperti KIT Batang, Kawasan Industri Kendal, dan kawasan lain di berbagai daerah yang kini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Selain itu, pemerintah provinsi terus mendorong konektivitas antarwilayah melalui pengembangan kawasan Soloraya, Semarang Raya, Pati Raya, hingga Banyumas Raya, guna pemerataan ekonomi di seluruh Jawa Tengah.
Dorong Industri Hijau dan Ekspor Berkelanjutan
Menjawab tren global ekonomi hijau, Gubernur memperkenalkan program Rengganis Pintar (Revitalisasi Green Industry untuk Peningkatan Ekspor Jawa Tengah), sebagai langkah konkret menuju industri berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Uni Eropa dan negara lain tertarik karena Jawa Tengah sudah mulai menerapkan ekonomi hijau. Ini peluang besar yang harus kita tangkap,” ujarnya.
Optimistis Hadapi Tantangan Global
Gubernur mengajak pelaku usaha untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan ekspor dan investasi.
“Tugas saya seperti manajer marketing, tukang jualan Jawa Tengah. Saya ingin dunia tahu bahwa Jawa Tengah siap bersaing,” katanya disambut tepuk tangan peserta.
Acara tersebut dihadiri antara lain oleh Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, Wakil Bupati Rembang HM Hanies Cholil Barro’, Ketua GPEI Ade Siti Muksodah, Ketua Kadin Jateng Harry Nuryanto Soediro, serta pelaku industri dan perwakilan buyer internasional. (eko/redaksi)

13 hours ago
4

















































