MALANG, iNews.id - Jembatan Lahor Malang menjadi penghubung utama jalur perkeretaapian di selatan Pulau Jawa. Jembatan ini warisan peninggalan Belanda yang membentang di atas Sungai Lahor, yang merupakan anak Sungai Brantas.
Jembatan Lahor Karangkates membentang kokoh setinggi 30 meter di atas Sungai Lahor, menyuguhkan pemandangan memukau berupa Bendungan Sutami yang tenang. Dikelilingi hamparan perbukitan hijau, langit biru yang membentang luas, serta hutan di perbatasan Kabupaten Malang dan Blitar.

Baca Juga
Wisata Edukasi, Siswa Diajarkan Tata Krama Lewat Perjalanan Naik Kereta Api
Momen saat kereta melintasi jembatan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi penumpang, khususnya di lintas selatan, terutama pada pagi atau sore hari ketika cahaya matahari menyempurnakan keindahan panorama.

Apalagi setiap hari tak kurang puluhan kali kereta api baik jarak jauh, dan kereta api lokal atau commuter line melintasi jembatan ini. Jembatan ini sekarang dirawat oleh PT KAI DAOP 8 Surabaya yang memiliki daerah operasional hingga Stasiun Wlingi di Kabupaten Blitar.

Baca Juga
5 Kelenteng Terbesar di Semarang, Arsitektur Unik dan Bernilai Sejarah
Pemerhati sejarah perkeretaapian Tjahjana Indra Kusuma menyatakan, jembatan bersejarah ini dibangun semasa kependudukan Hindia Belanda di Indonesia pada tahun 1895 oleh Staatsspoorwegen, perusahaan kereta api milik Hindia-Belanda, yang menjadi cikal bakal berdirinya perusahaan Kereta Api Indonesia (KAI).
Jembatan ini dirancang usai lintas Kertosono - Kediri - Tulungagung - Blitar sudah terhubung resmi pada 16 Juni 1884, serta lintas Bangil, Pasuruan - Malang.

Baca Juga