WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkelakar kepada wartawan. Dia mengatakan siap menjadi paus berikutnya, menggantikan Mendiang Fransiskus yang wafat pada 21 Apri lalu.
"Saya ingin menjadi paus. Itu akan menjadi pilihan nomor 1 saya," kata Trump, saat ditanya wartawan siapa kardinal yang dia favoritkan menjadi pemimpin Gereja Katolik berikutnya, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (30/4/2025).

Baca Juga
Mahathir Mohamad: Bangsa Melayu Kehilangan Singapura, Jatuh ke Tangan Orang China
"Saya tidak tahu. Saya tidak punya preferensi. Harus saya sampaikan, kita memiliki seorang kardinal dari tempat bernama New York yang sangat bagus. Jadi, kita lihat saja apa yang terjadi," katanya, menjawab.
Pemerintah Takhta Suci Vatikan mengumumkan pada Senin lalu mengumumkan bahwa para kardinal dari seluruh dunia telah memutuskan untuk menggelar konklaf pada 7 Mei mendatang.

Baca Juga
Kenapa Vladimir Putin Tidak Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus? Ini Alasannya
Konklaf merupakan pertemuan tertutup 135 kardinal dari seluruh dunia untuk memilih paus yang baru. Pertemuan yang sudah menjadi tradisi pemilihan paus baru selama berabad-abad itu digelar di Kapel Sistina, Vatikan. Paus yang dipilih oleh para kardinal berusia di bawah 80 tahun melalui pemungutan suara.
Tidak ada patokan resmi berapa lama konklaf berlangsung, namun berdasarkan dua pemilihan paus sebelumnya, yakni pada 2005 dan 2013, masing-masing diselesaikan dalam waktu 2 hari.

Baca Juga
Potret Trump-Zelensky Ngobrol Serius di Basilika Santo Petrus saat Pemakaman Paus Fransiskus
Editor: Anton Suhartono