TEHERAN, iNews.id - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menginginkan perdamaian di Timur Tengah adalah kebohongan. Trump saat melakukan lawatan 4 hari di Timur Tengah menyinggung konflik di Gaza, Suriah, serta program nuklir Iran.
Di saat yang sama, kata Khamenei, AS mengirim bom yang satu unitnya berbobot 10 ton kepada Israel untuk dijatuhkan di kepala anak-anak Gaza.

Baca Juga
Adu Anggota Tim Delegasi Rusia vs Ukraina dalam Perundingan Damai di Istanbul
Dalam penerbangan pulang ke AS usai meninggalkan Uni Emirat Arab (UEA), Trump juga mengatakan Iran harus mengambil keputusan cepat dalam merespons usulan AS terkait program nuklirnya atau sesuatu yang buruk akan terjadi.
Terkait pernyataan bernada ancaman itu, Khamenei menilai tidak layak untuk ditanggapi.

Baca Juga
Trump Tiba-Tiba Gelar Rapat Bahas Nuklir Iran di Situation Room Gedung Putih, Ada Apa?
"Tidak diragukan lagi, sumber korupsi, perang, dan konflik di kawasan ini adalah rezim Zionis, tumor kanker yang berbahaya dan mematikan yang harus dicabut. Dia akan dicabut," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/5/2025).
Di kesempatan terpisah, Presiden Masoud Pezeshkian juga merespons pernyataan Trump yang berbicara soal perdamaian sambil melontarkan ancaman.

Baca Juga
Trump Bantah Cegah Israel Serang Iran, tapi...
"Mana yang harus kita percaya? Di satu sisi, dia berbicara tentang perdamaian, tapi di sisi lain, mengancam dengan mesin-mesin pembunuh massal paling canggih," kata Pezeshkian, kepada para prajurit Angkatan Laut Iran di Teheran.
Dia menegaskan Iran siap melanjutkan perundingan nuklir dengan AS tetapi tidak takut dengan ancaman.
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow