MADURA, iNews.id - Sunan Bonang dikenal luas sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah penyebaran Islam di Tanah Jawa. Sebagai anggota Wali Songo, dia menempuh jalan dakwah yang unik yakni memadukan musik gamelan, sastra, dan spiritualitas sufi untuk menyentuh hati masyarakat Jawa.
Dengan pendekatan yang lembut dan estetis, Sunan Bonang tak hanya menyebarkan Islam, tetapi juga membentuk identitas budaya baru bagi Jawa. Dia menjembatani nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal yang telah mengakar selama berabad-abad.

Baca Juga
Kisah Karomah Wali Allah, Sunan Giri Semasa Bayi Keluarkan Cahaya saat Dilarung ke Laut
Dakwah Sunan Bonang: Ketika Gamelan Jadi Jembatan Spiritualitas
Nama asli Sunan Bonang adalah Raden Maulana Makhdum Ibrahim, putra dari Sunan Ampel. Dalam berdakwah, dia tidak menempuh jalur konfrontatif.
Sebaliknya, dia menggunakan gamelan, alat musik tradisional Jawa sebagai media dakwah. Melalui tembang-tembang bernuansa sufistik, ajaran Islam disisipkan halus, menyentuh tanpa menghakimi.

Baca Juga
Mengenal Sejarah Masjid Sunan Giri yang Berdiri sejak 1500-an, Akhirnya Resmi Bersertifikat
Pendekatan ini membuat Islam diterima dengan sukarela dan penuh cinta oleh masyarakat yang sebelumnya menganut Hindu dan Buddha.
Suluk Wijil: Puisi Mistikal yang Menjadi Cermin Transisi Zaman
Salah satu karya paling fenomenal Sunan Bonang adalah Suluk Wijil. Naskah ini berbentuk dialog antara guru sufi dengan muridnya, Wujil, seorang bekas budak istana Majapahit.

Baca Juga
Tradisi Sedekah Bumi di Grobogan, Napak Tilas Sunan Kalijaga Sebarkan Islam
Editor: Donald Karouw