SEOUL, iNews.id - Korea Selatan (Korsel) menggelar pemilihan presiden (pilpres), Selasa (3/6/2025), pasca-gonjang ganjing penerapan darurat militer yang melengserkan Presiden Yoon Suk Yeol. Tiga kandidat bersaing memperebutkan kursi presiden.
Pilpres ini berlangsung 6 bulan setelah Yoon menerapkan darurat militer yang gagal, pengumuman mengejutkan yang berujung pada pemakzulannya.

Baca Juga
Politikus Konservatif Karol Nawrocki Memenangkan Pemilu Presiden Polandia
Data Komisi Pemilihan Umum Nasional (NEC) Korsel mengungkap, dari total 44,39 juta pemilih, 27,56 juta di antaranya telah memberikan suara hingga pukul 13.00 waktu setempat atau 7 jam setelah TPS-TPS dibuka. Total 14.295 TPS dibuka suara di seluruh Korsel.
Minat pemilih terhitung sangat tinggi dalam pilpres dadakan ini. Sebanyak 34,74 persen dari pemilih terdaftar telah memberikan suara mereka dalam pemungutan suara awal pada Kamis dan Jumat pekan lalu.

Baca Juga
Dimakzulkan sebagai Presiden Korsel, Begini Komentar Yoon Suk Yeol
Lee Jae Myung, capres dari Partai Demokrat kekuatan oposisi utama, berjanji untuk mengatasi "kelompok pemberontak", sebutan untuk para loyalis Yoon setelah pemakzulan.
Kim Moon Soo, kandidat dari Partai Kekuatan Rakyat, memanfaatkan banyaknya persidangan yang sedang dihadapi Lee untuk menjatuhkan pesaingnya itu. Selain itu dia menggunakan gaya kepemimpinan agresif Lee kepada para pemilih untuk menjanjikan masa depan Korsel yang bebas dari kediktatoran.

Baca Juga