TEL AVIV, iNews.id - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menolak seruan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengakui negara Pelestina. Katz juga menantang balik negara-negara yang mengancam Israel dengan sanksi.
Israel, kata dia, akan terus membangun dirinya sebagai negara Yahudi. Dia blak-blakan menentang hukum internasional soal pencaplokan tanah Palestina yang masih terus dilakukan Israel di Tepi Barat.

Baca Juga
Siapa Nama Samaran Putri Presiden China Selama Kuliah di Universitas Harvard?
Kabinet keamanan Israel telah menyetujui pembangunan 22 permukiman ilegal baru di Tepi Barat untuk pemukim Yahudi. Kelompok antipermukiman Israel, Peace Now, mengungkap 12 dari total jumlah permukiman yang akan dibangun sebelumnya merupakan pos terdepan dan lokasi pertanian yang tidak sah. Menurut Peace Now, saat ini terdapat 156 permukiman ilegal dan 224 pos terdepan di seluruh Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Total ada lebih dari 736.000 pemukim ilegal Yahudi tinggal lahan dengan cara merampas tanah Palestina.
Dalam pesan langsung kepada Macron dan negara-negara Eropa, Katz menegaskan kekuatan dunia mungkin akan mengakui negara Palestina di atas kertas, namun Israel akan terus membangun negara Yahudi.

Baca Juga
PM Singapura Lawrence Wong: Israel Keterlaluan!
Belum cukup, dia balik menantang dengan menegaskan tidak takut dengan sanksi internasional.
"Jangan mengancam kami dengan sanksi. Anda tidak akan membuat kami tunduk. Negara Israel tidak akan berlutut di hadapan ancaman," ujarnya.

Baca Juga