AUCKLAND, iNews.id – Auckland jelas bukan Jakarta. Ketika di Jakarta, kafe atau restoran seperti tak kenal waktu alias buka hingga larut malam, Auckland menyajikan pandangan yang berbeda.
Rata-rata kafe dan restoran di Auckland buka pada pukul 10.00 pagi dan tutup menjelang senja atau sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
Baca Juga
15 Tempat Wisata dekat Stasiun Solo yang Asyik Dikunjungi di Musim Liburan!
Agak aneh memang, tapi demikian faktanya. Ini bukan hal mengherankan. Menurut penuturan banyak orang, ada anjuran dari pemerintah agar warga Auckland lebih banyak di rumah bersama keluarga daripada ngoyo bekerja. Istilah kerennya sekarang, work-life balance.
Memang tak keseluruhan begitu, masih ada beberapa toko, resto dan kafe termasuk supermarket yang buka sampai malam.
Baca Juga
10 Wisata Cikole Bandung: Jelajahi Dunia Satwa Bersama Keluarga di Lembang Park and Zoo
Sebenarnya sore di Auckland cukup panjang. Pukul 19.00 di kota ini langit masih terang. Matahari terbenam atau maghrib pukul 20.30. Tapi, justru di pukul 20.00 itulah kota yang tadinya menggeliat menjadi redup dan sepi.
Auckland tak dimungkiri menjadi gerbang utama menjelajahi seisi negeri. Berpenduduk 1,5 juta jiwa, kota ini terbesar di Selandia Baru. Apalagi dengan jumlah pendatang yang terus meningkat untuk bekerja maupun sekolah, menjadikan kota ini sebagai simbol budaya moderenitas dan keberagaman.
Baca Juga
10 Tempat Wisata di Purbalingga: Pesona Curug Sumba yang Menawan
Menyusuri Kota Auckland dengan segala keindahan, udara yang segar, dan merasakan geliat kehidupan masyarakatnya, segala pesona ini memberi kesan tersendiri bagi siapa saja yang datang ke sini.
Apa saja keindahan tersebut? Berikut pengalaman penulis menginjakkan kaki di kota ini.
Baca Juga
Apa Itu Sleep Tourism yang Diprediksi Jadi Tren Wisata di 2025?
Albert Park dan Sky Tower
Banyak yang datang untuk sekolah, setelah lulus tidak kembali ke negaranya. Mereka memilih bekerja di Auckland. Apalagi saat datang sudah membawa keluarga.
Baca Juga
10 Tempat Wisata di Ambon yang Buat Liburanmu Tak Terlupakan
Wajar buat mahasiswa atau pekerja yang tinggal di Auckland ingin terus menetap, mendapatkan permanent residence sampai pindah kewarganegaraan.
Udara bersih, jalanan lebar, transportasi mudah, cuaca tidak dingin dan tidak panas, fasilitas memadai, serba teknologi, sekolah dari berbagai level banyak, hingga tempat wisata indah mengelilingi seluruh kota, tinggal naik bus atau kereta.
Pilihan untuk eksplorasi di Auckland hampir tanpa batas. Taman di kota ini tak terhitung jumlahnya, tiap belokan ada. Taman yang cukup asyik untuk dikunjungi dan sangat luas adalah Albert Park tepat di tengah kota.
Kalau ingin hiking bisa ke Mount Eden kawasan bukit di tengah kota. Di sini Anda bisa melihat sunset dan gedung-gedung kota dari atas gunung.
Lalu, ada Sky Tower untuk melihat keindahan kota atau menuju kawasan pinggir laut seperti Mission Bay sambil ngopi menikmati angin laut yang sejuk. Kalau ingin menikmati suasana berbeda, bisa ke Devenport, Waiheke Island atau Rangitoto Island dengan dengan kapal ferry dari pelabuhan Auckland.
Di Auckland Anda bisa hidup dan menetap di tengah kota atau di pinggiran kota. Keduanya sama-sama indah, nyaman dengan akses transportasi umum yang memadai. Desain rumah tinggal di kawasan pinggiran kota pun cantik, seperti rumah dongeng yang artistik dan klasik.
Gaji Selangit
Harga-harga makanan, pakaian, alat elektronik, dan lainnya relatif mahal. Business Insider pernah menempatkan Auckland masuk 10 besar kota termahal di dunia. Untuk para pendatang baik pekerja maupun mahasiswa mungkin akan terkaget-kaget dengan harga makanan di Auckland.
Di kawasan kota yang memiliki banyak kampus dan kantor, makan siang termurah ada di menu fried chicken, kentang, kebab dan makanan-makanan timur tengah. Sekali makan bisa menghabiskan 19-25 dolar Selandia Baru (NZD). Minum kopi di kafe kecil di Auckland seharga 4-6 dolar NZD.
Selain kebutuhan pokok, urusan parkir juga lumayan mahal di sini. Parkir pinggir jalan menggunakan meteran, sementara untuk parkir di tempat khusus yang banyak di kota termasuk menginap, biayanya sekitar 180-200 dolar NZD per bulan atau setara Rp1,5 juta-2 juta sebulan.
Meski harga mahal, tapi gaji di Kota Auckland termasuk yang sangat tinggi. Wajar banyak warga negara lain yang datang ke Auckland untuk bekerja baik sebagai tenaga kasar atau blue collar maupun tenaga profesional atau white collar.
Untuk pekerja blue collar tahun 2024, rentang gaji rata-rata buruh pabrik yaitu 22-28 dolar NZD per jam (sekitar 45.760-58.240 NZD per tahun). Lalu profesi operator alat berat upahnya 25-35 NZD per jam (sekitar 52.000-72.800 NZD per tahun).
Kemudian mekanik di sini gajinya 25-40 NZD per jam (sekitar 52.000-83,200 NZD per tahun), cleaning service sekitar 22-25 NZD per jam atau kalau bekerja 8 jam dalam sebulan seorang cleaning service bisa mendapat gaji Rp50 juta sebulan.
Sedangkan untuk white collar seperti akuntan, dokter, dosen, atau manajer, rentang gaji rata-rata untuk administrator sekitar 50.000-65.000 NZD per tahun, akuntan 65.000-120.000 NZD per tahun, manajer menengah 85.000-150.000 NZD per tahun atau bisa tembus Rp1 miliar setahun.
Di Auckland jenjang pendidikan, sertifikasi dan pengalaman sangat diharga. Gaji juga tergantung besar kecilnya perusahaan, lokasi, dan kondisi ekonomi saat itu.