TEL AVIV, iNews.id - Menteri radikal sayap kanan Israel Bezalel Smotrich mengancam akan menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika militer tidak menduduki Jalur Gaza. Sang menteri keuangan itu juga ingin akan Gaza dipimpin secara militer.
Perdana menteri Israel, kata dia, bertanggung jawab untuk menangani perang Israel di Gaza sampai akhir.

Baca Juga
Mimpi WNI Aditya Harsono di AS Hancur: Ditangkap karena Coret Trailer, Terancam Dideportasi
Dia mengungkap beberapa usulan ekstrem lainnya terhadap Gaza, termasuk mewujudkan keinginan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi penduduk.
"Luncurkan kampanye untuk mengalahkan Hamas, duduki Gaza, dan terapkan pemerintahan militer sementara sampai solusi lain ditemukan, pulangkan para sandera, dan luncurkan rencana Trump atau pemerintahan ini tidak berhak untuk eksis," ujar pejabat sayap kanan yang kerap melontarkan pernyataan kontroversial tersebut, seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (26/4/2025).

Baca Juga
Pemerintah Israel Hapus Posting-an Belasungkawa untuk Paus Fransiskus, Ini Sebabnya
Bukan hanya itu, Smotrich menegaskan sikapnya yang mendukung larangan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Laporan media Israel mengungkap, sikap Smotrich itu bertentangan dengan kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Eyal Zamir. Smotrich juga mengkritik dan menuduh Zamir bertanggung jawab atas masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Juga
Terungkap! Beberapa Tentara Israel Tewas saat Latihan Perang, termasuk Ditembak Teman
Dia juga mendorong agar Zamir dipecat, padahal baru saja ditunjuk Netanyahu memimpin IDF.
"Jika Anda tidak mampu, kami akan mendatangkan seseorang yang mampu. Jika Anda tidak tahu bagaimana melakukannya, kami akan mencari seseorang yang paham," katanya, kepada Zamir dalam pertemuan pada Selasa lalu.
Israel menutup jalur penyeberangan Gaza sejak 2 Maret, menghalangi masuknya pasokan penting, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.
Editor: Anton Suhartono