Mulai Digarap 2026, Mulyoharjo dan Sepanjang Jalan Tahunan Didesain Jadi Destinasi Wisata Ukir

4 days ago 24

Jepara, Infojateng.id – Kawasan Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kota dan sepanjang jalan di Kecamatan Tahunan dirancang menjadi destinasi wisata ukir.

Selain untuk meningkatkan wisatawan langkah ini juga diproyeksikan mampu menggenjot perekonomian daerah dari sektor industri ukir, mebel, dan furnitur.

Hal itu disampaikan Bupati Jepara Witiarso Utomo saat kegiatan Seminar Pelestarian Ukir yang dirangkai dengan penyerahan hadiah Semarak Budaya berupa lomba ukir, lomba mewarnai motif ukir untuk pelajar, serta lomba cipta karya cinderamata ukir tingkat Kabupaten Jepara.

Kegiatan yang digelar di Gedung Shima, pada Kamis (11/9/2025) ini dihadiri oleh Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, para pelestari ukir Jepara, asosiasi ukir, mebel dan furniture serta para pemenang lomba yang berasal dari kategori usia dini, SD, SMP, SMK hingga umum.

“Progam untuk Mulyoharjo dan Tahunan dimulai tahun depan. Ini nanti ada penyusunan feasibility study (FS/study kelayakan), akhir tahun disosialisasikan,” kata Witiarso.

Menurutnya, baik Mulyoharjo maupun Tahunan sebenarnya sudah dikenal sebagai sentra ukir, mebel dan furnitur. Namun tingkat kunjungan ke dua lokasi itu masih tergolong rendah.

Pihaknya ingin langkah penataan yang akan dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jepara itu berbuah menggenjot kunjungan dan sekaligus transaksi di Mulyoharjo dan sepanjang jalan di Tahunan.

“Kecamatan lain yang punya potensi ukir bisa meniru dan punya tema sendiri,” ujarnya.

Bupati menambahkan semangat menjaga dan mengembangkan warisan seni ukir khas Jepara akan terus digelorakan.

Menurutnya Jepara sudah punya SDM, infrastruktur dan ekosistem yang sudah terbentuk lama.

Agar lebih maksimal, pihaknya juga akan melibatkan berbagai elemen masyarakat agar upaya yang dilakukan untuk mengangkat kekayaan khas Jepara ini bisa lebih maksimal.

“Agar masyarakat juga merasa memiliki sehingga nantinya juga ikut menjaga dan melindungi. Seperti kegiatan lomba ini kita juga apresiasi karena lewat kreativitas mereka ini menjaid bukti nyata bahwa seni ukir Jepara tetap hidup di tangan generasi penerus,” harapnya.

Dukungan pemerintah daerah terhadap eksistensi ukir mebel juga diwujudkan melalui tiga agenda besar pada tahun depan. Mulai dari Pameran Seni Ukir Jepara “TATAH” di Galeri Nasional, IFEX 2026 di ICE BSD City, INDEX di Dubai World Trade Center.

“Ini membuat kita lebih dominan, terutama di kancah nasional, dalam mengembangkan seni ukir Jepara,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bangga dengan antusiasme para peserta ukir.

Menurutnya kegiatan kali ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh anak-anak muda Jepara.

“Melihat anak-anak kita ini sungguh membesarkan hati. Proses transfer pengetahuan berjalan, dan yang terpenting, ada kemauan untuk melestarikan. Mudah-mudahan ini jadi inspirasi bagi seluruh anak muda Jepara,” ungkap Mbak Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat.

Dia menambahkan terkait proses pengajuan seni ukir Jepara sebagai warisan budaya takbenda UNESCO juga terus dikebut. Terkait dokumen sudah disiapkan.

Tak kalah pentingnya adalah upaya diplomasi dengan pihak Bosnia agar ukir Jepara diakui UNESCO segera terealisasi.

“Dokumentasi kita lengkapi dan nanti jiha diplomasi. Kita melalui parlemen juga melakukan komunikasi parlemen diplomatik. Izin dari masyarakat Bosnia juga diperlukan karena mereka sudah lebih dulu diakui UNESCO. Mohon doanya semoga lancar,” tandasnya. (eko/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |