BANDUNG BARAT, iNews.id – Aktivitas kegempaan di Gunung Tangkuban Parahu, khususnya di Kawah Ratu, mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Badan Geologi terus melakukan pemantauan guna mengantisipasi kemungkinan adanya perubahan aktivitas vulkanik.
Penyelidik Bumi Ahli Utama pada Badan Geologi, Kristiyanto menyampaikan, data gempa menunjukkan tren kenaikan. Pada 1 Juni tercatat 100 kejadian gempa, kemudian meningkat menjadi 134 kejadian pada 2 Juni dan mencapai 270 kejadian pada 3 Juni.

Baca Juga
Elon Musk Luapkan Semua Kemarahan pada Kebijakan Trump yang Diklaim Besar dan Indah
Data terbaru menunjukkan, aktivitas gempa sebanyak 270 kali dengan amplitudo 1,5–12 mm dan durasi 7–29 detik. Selain itu, terdapat dua kejadian gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 2–8 mm dan durasi 6–9 detik.
"Data kegempaannya terus naik," ujar Kristiyanto di Lembang, Rabu (4/6/2025).

Baca Juga
Badan Geologi Keluarkan 5 Rekomendasi terkait Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Ada Apa?
Peningkatan aktivitas ini, kata dia didominasi oleh gempa frekuensi rendah serta data deformasi yang diamati melalui Electronic Distance Measurement (EDM) dan GPS. Hasil analisis tersebut dibandingkan dengan pola peningkatan aktivitas saat terjadi erupsi freatik pada tahun 2013 dan 2019.
"Ini terus kami kaji dan bandingkan polanya sebagai gambaran, yang jelas menunjukkan ada tren peningkatan dari sisi kegempaan," ucapnya.