Pemprov Jateng Gulirkan Gerakan Pangan Murah di 10 Daerah

9 hours ago 7

Temanggung, infojateng.id –  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus menggalakkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di kabupaten/kota di wilayahnya.

Dalam pekan ini, setidaknya 10 daerah diselenggarakan program tersebut.

Penyelenggaraan GPM tersebut dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, serta menjaga inflasi.

Salah satunya GPM yang digelar di Halaman Kantor Desa Karanggedong, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung pada Selasa (15/7/2025).

Kegiatan tersebut diserbu oleh masyarakat setempat sejak pukul 08.00. Para warga nampak membeli beras, minyak goreng, gula, dan bahan pokok lainnya dengan harga lebih murah. Kegiatan tersebut juga ditinjau langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.

Salah seorang warga Desa Karanggedong, Ririn mengatakan, berkat program tersebut ia bisa menghemat pengeluaran rumah tangga.

Di lokasi GPM, Ririn bisa membeli beras seharga Rp 11.000 per kilogram, lebih murah dari harga di pasaran yang mencapai sekitar Rp 15.500.

Begitu juga dengan harga minyak goreng yang dapat dibeli seharga Rp 14.000 per liter dari harga pasar Rp 18.000, dan gula seharga Rp 14.000 per kg dari harga pasar Rp 17.000.

“Lumayan, bisa ngirit buat beli sayur. Ini sangat membantu, apalagi musim masuk sekolah,” ujar Ririn ditemui di lokasi.

Warga Karanggedong lainnya, Tuminah, juga mengaku senang sekali dengan adanya GPM di desanya. Apalagi harga kebutuhan pokok di pasar saat ini banyak yang mengalami kenaikkan.

“Terima kasih Bapak Gubernur sudah ada pangan murah, sembako murah. Senang banget karena tiap hari memerlukan ini, apalagi saya tidak punya sawah. Semoga tiap bulan ada pangan murah,” ujar ibu rumah tangga yang juga pedagang nasi tersebut.

Sementara Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, program GPM ini dilakukan di beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah yang angka inflasinya tinggi.

Kegiatan tersebut menggandeng BUMD PT Jawa Tengah Argo Berdikari (JTAB) dan Bulog. Hal ini sebagai upaya stabilisasi harga bahan pokok.

“Ini untuk mengintervensi harga bahan pokok penting. Mulai minyak goreng, beras, gula, dan lainnya, sehingga harganya terjangkau oleh masyarakat,” kata Luthfi usai meninjau kegiatan GPM di Karanggedong.

Direktur Utama PT JTAB, Totok Agus Siswanto, mengatakan, sesuai instruksi Gubernur Ahmad Luthfi, dalam satu pekan ini pihaknya menyelenggarakan GPM di 10 kabupaten/kota di Jateng.

Meliputi Kabupaten Temanggung, Blora, Jepara, Kudus, Pekalongan, Sukoharjo, Rembang, serta Kota Pekalongan, Salatiga, Semarang.

“Ini sudah yang ke-5, ada sekitar 10 kabupaten/kota untuk untuk minggu ini saja. Satu bulan ini diinstruksikan untuk operasi pasar. Dipilih kira-kira yang inflasinya paling tinggi, kami akan masuk ke sana,” kata Totok.

Totok mengungkapkan, bahwa komoditas bahan pokok yang dijual di GPM diambil dari Gapoktan-Gapoktan di Jawa Tengah.

Gerakan ini juga berfungsi untuk memutus rantai pasok atau distribusi bahan pokok dari petani ke konsumen. Maka harga jual bahan pokok bisa lebih stabil karena tidak melewati rantai pasok yang panjang.

“Untuk gula pasir dan minyak goreng kami ambil dari PT. Memang, ada subsidi transportasi dari pemerintah, termasuk untuk beras dari Bulog,” kata Totok.

Adapun bahan pokok yang dijual pada GPM di Temanggung terdiri atas 100 ton beras, 2.000 liter minyak goreng, 400 kg gula pasir, 600 kg telur, 200 kg bawang merah, 200 kg bawang putih, serta cabai dan sayuran lainnya sebanyak 50 kg.

“Perbandingan harganya gula pasir di luar sampai Rp 17.000 per kg, kita jual Rp 14.000 di sini. Beras di GPM dijual Rp 11.000 per kg, minyak goreng dijual Rp 14.000. Operasi pasar ini diharap dapat menekan harga bahan pokok di pasaran,” jelasnya. (eko/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |