Penyakit Jantung Jadi Penyebab Kematian Terbanyak Jemaah Haji 2025, Ini Faktanya

2 weeks ago 33

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis data jumlah jemaah haji 2025 yang wafat di Tanah Suci hingga tanggal 23 Mei 2025, yaitu sebanyak 53 jiwa. 

Penyebab kematian terbanyak adalah penyakit jantung, menyerang 19 jiwa dari total 53 kasus meninggal dunia. Penyakit jantung yang dimaksud adalah penyakit jantung iskemik akut dan shock cardiogenic. 

Moms, Segini Berat Badan Ideal Bayi dari Baru Lahir hingga Usia 12 Bulan

Baca Juga

Moms, Segini Berat Badan Ideal Bayi dari Baru Lahir hingga Usia 12 Bulan

Dari data tersebut, Kemenkes menekankan kepada para jemaah haji khususnya bagi lansia dan yang memiliki komorbid untuk lebih bija dalam menjalankan sunnah. 

Insiden kematian akibat penyakit jantung ini menjadi sorotan utama mengingat kondisi fisik jemaah haji yang rentan terhadap perubahan cuaca ekstrem dan aktivitas fisik yang padat selama di Tanah Suci. 

Cerita Nenek Sumbuk, Calon Haji Tertua Usia 109 Tahun Tiba di Tanah Suci

Baca Juga

Cerita Nenek Sumbuk, Calon Haji Tertua Usia 109 Tahun Tiba di Tanah Suci

Salah satu dari Tim Visitasi Kesehatan, dr Agus Sulistyawati, Sp.S saat visitasi kesehatan jemaah di Sektor 7 Daerah Kerja Makkah mengungkapkan, sebagian besar jemaah yang wafat memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya dan komorbid, serta kurang mengontrol diri untuk membatasi aktivitas fisik mereka.

"Kami sangat prihatin dengan angka kematian yang terjadi. Belasan jemaah telah berpulang, dan sebagian besar disebabkan oleh penyakit jantung," ujar dr Sulis biasa disapanya dalam keterangan resmi yang diperoleh iNews.id, Minggu (25/5/2025).

Infografis Jemaah Haji Bawa Uang Rp265 Juta Lebih Wajib Lapor

Baca Juga

Infografis Jemaah Haji Bawa Uang Rp265 Juta Lebih Wajib Lapor

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo juga turut prihatin dan menekankan bahwa puncak ibadah haji nanti saat di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) mulai tanggal 4 Juni pemberangkatannya dan membutuhkan persiapan serta manajemen diri yang baik.

"Para jemaah, terutama yang lansia atau memiliki penyakit penyerta seperti jantung, hipertensi, dan diabetes, untuk mengurangi ibadah sunah yang membutuhkan pengerahan tenaga ekstra. Contohnya, mengurangi frekuensi umroh, tawaf sunah berulang kali, menghindari jalan kaki jarak jauh ke Masjidil Haram ataupun Masjid Nabawi, serta wisata ziarah. Jemaah harus memastikan waktu istirahat yang cukup," ungkap Liliek.

Awas! Jemaah Haji Bawa Uang Rp265 Juta Lebih Wajib Lapor

Baca Juga

Awas! Jemaah Haji Bawa Uang Rp265 Juta Lebih Wajib Lapor

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |