JAKARTA, iNews.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meminta pemerintah pusat dan daerah meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini dengan ancaman gempa megathrust Selat Sunda meledak di selatan Jawa. Gempa yang dihasilkan bisa mencapai kekuatan Magnitudo 9,1.
Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa mengatakan, pentingnya mitigasi melalui pendekatan struktural dan non-struktural. Seperti meliputi pembangunan tanggul penahan tsunami, pemecah ombak, serta penataan ruang di kawasan pesisir dengan memperhatikan jarak aman 250 meter dari bibir pantai.
Baca Juga
BRIN Ungkap Ancaman Gempa Megathrust hingga M9,1, Jakarta Bisa Kena Tsunami?
"Pembangunan hutan pesisir atau vegetasi alami seperti pandan laut dan mangrove juga menjadi solusi berbasis ekosistem untuk meredam energi gelombang tsunami," ujar Rahma dalam keterangannya dikutip Minggu (5/1/2024).
Dia menyebut, gempa itu juga bisa menimbulkan bencana baru yaitu tsunami. Tsunami bahkan bisa menjalar ke Jakarta.
Baca Juga
Megathrust Mengintai, Kominfo Bangun Sistem Peringatan Bencana
"Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam," kata Rahma.
Tsunami dengan ketinggian 20 meter bisa menghantam pesisir selatan Jawa. Lalu tsunami dengan ketinggian 3-15 meter di Selat Sunda dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.
Editor: Kastolani Marzuki