JAKARTA, iNews.id - Profil Anwar Usman, adik Ipar Jokowi yang merupakan Hakim Konstitusi. Anwar Usman memulai langkahnya sebagai guru honorer pada 1975.
Perjalanan panjang karier pria kelahiran 31 Desember 1956 ini membawanya hingga ke puncak karier sebagai Hakim Konstitusi, menggantikan M. Arsyad Sanusi.

Baca Juga
Profil Cak Ji Surabaya: Pendidikan, Karier dan Organisasi
Dikutip dari laman MK, Selasa (29/4/2025), Anwar lahir dan besar di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat, Anwar terbiasa hidup mandiri sejak kecil. Setelah lulus dari SDN 03 Sila, Bima pada 1969, dia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) selama enam tahun.
Measuki 1975 menjadi awal baru bagi Anwar ketika merantau ke Jakarta untuk menjadi guru honorer di SD Kalibaru, sekaligus melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta hingga meraih gelar sarjana pada 1984.

Baca Juga
Profil Achmad Soemitro dan Kontroversi Ijazah Palsu Jokowi
Meski banyak temannya memilih jalur pendidikan agama atau keguruan, Anwar memilih Fakultas Hukum sebagai langkah berbeda dalam kariernya, tanpa meninggalkan dunia pendidikan yang menjadi dasar dirinya. SD Kalibaru kini berkembang menjadi sebuah yayasan pendidikan yang ia pimpin sebagai Ketua Yayasan.
Anwar Usman, menikah dengan Idayati, adik kandung Presiden Joko Widodo pada 26 Mei 2022. Pernikahan mereka berlangsung di Graha Saba Buana, Solo, dengan Presiden Jokowi sebagai wali.
Profil Anwar Usman Adik Ipar Jokowi
Karier
- Asisten Hakim Agung di Mahkamah Agung (1997–2003)
- Merampungkan studi magister hukum di STIH IBLAM Jakarta (2001).
- Diangkat menjadi Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung (2003–2006).
- Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta sambil tetap menjabat sebagai Kepala Biro Kepegawaian (2005).
- Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung, yang menjadi jabatan terakhirnya di lembaga hukum tersebut (2006–2011).
- Dilantik sebagai hakim konstitusi yang diusulkan oleh Mahkamah Agung, (6 April 2011).
- Dilantik sebagai hakim konstitusi untuk periode kedua yang akan berakhir pada April 2026.
- Ketua Mahkamah Konstitusi (2 April 2018 s/d 2 Oktober 2020)
Pendidikan
- Sekolah Dasar Negeri Bima (1969)
- PGAN di Bima (1973)
- PGAAN di Bima (1975)
- S1 Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta (1984)
- S2 Program Studi Magister Hukum STIH IBLAM Jakarta (2001)
- S3 Program Bidang Ilmu Studi Kebijakan Sekolah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2010)
Editor: Kurnia Illahi