JAKARTA, iNews.id - Profil Sri Sultan Hamengkubuwono X tokoh sentral dalam sejarah dan perkembangan Daerah Istimewa Yogyakarta. Lahir dengan nama Bendara Raden Mas (BRM) Herjuno Darpito pada 2 April 1946, dia merupakan pemimpin Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang mulai bertakhta sejak 1989 atau dikenal sebagai Raja Jogja sekaligus menjadi Gubernur DIY.
Sultan Hamengkubuwono X merupakan sosok pemimpin visioner dan berperan penting dalam melestarikan budaya dan tradisi Keraton Yogyakarta dengan pembangunan modernitas di era globalisasi.

Baca Juga
Pasukan Israel Kuasai 77 Persen Wilayah Gaza, tapi Belum Melumpuhkan Hamas
Awal Karier dan Pengangkatan sebagai Putra Mahkota
Setelah beranjak dewasa, Herjuno Darpito diberikan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Mangkubumi. Pengangkatan ini menandai dirinya sebagai putra mahkota dan calon penerus takhta Kasultanan Yogyakarta.
Setelah resmi diangkat sebagai pewaris, dia memperoleh gelar lengkap Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Hamengku Negara Sudibyo Rajaputra Nalendra ing Mataram.

Baca Juga
Upacara Labuhan Merapi Peringati Bertahtanya Sri Sultan Hamengku Buwono X
Penobatan sebagai Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat
Pada 7 Maret 1989, setelah sang ayah, Sri Sultan Hamengkubuwono IX mangkat di Amerika Serikat pada tahun 1988, dia dinobatkan sebagai Sultan Hamengkubuwono X. Penobatan tersebut sekaligus menjadikannya sebagai Sultan ke-10 dalam silsilah Kasultanan Yogyakarta.
Dalam upacara sakral yang berlangsung di Keraton Yogyakarta, dia dikukuhkan sebagai Raja sekaligus pemimpin budaya dan spiritual masyarakat Yogyakarta.

Baca Juga
Sejarah Pemimpin Jogja, Hamengku Buwono I Sampai X
