JAKARTA, iNews.id – Lebih dari 100.000 umat Buddha diprediksi akan menghadiri puncak perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Untuk menjaga bangunan candi dan kekhusyukan dalam beribadah, khusus di Zona 1 Candi Borobudur nanti hanya dibatasi kurang lebih 5.000 orang.

Baca Juga
Ratusan Umat Buddha Meditasi dan Tanam Pohon di TMII Jelang Waisak
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha (Ditjen Bimas Buddha) Kementerian Agama, Supriyadi mengatakan, menyambut puncak perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak, selain menggelar kegiatan keagamaan juga menggencarkan sosial hingga ekoteologi. Kegiatan itu dilaksanakan selama sebulan, yakni mulai 11 April hingga 12 Mei 2025.
Menurut Supriyadi, sejumlah kegiatan tersebut juga sekaligus untuk melaksanakan Asta Program Prioritas Menteri Agama Nasaruddin Umar. Hari Raya Tri Suci Waisak tahun ini mengusung tema 'Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia'.

Baca Juga
Waisak 2025, Menag Minta Umat Buddha Tonjolkan Kesakralan di Borobudur
"Kami melaksanakan kegiatan internalisasi Dhamma dengan nama Vesakha Sananda 2569 BE/Tahun 2025 di antaranya menggelar sebulan pendalaman Dhamma, ekoteologi hingga bakti sosial sejak tanggal 11 April 2025," kata Dirjen Bimas Buddha Supriyadi di Jakarta, Senin (5/5/2025).
Supriyadi menjelaskan, kegiatan sebulan pendalaman Dhamma di antaranya berupa Pembacaan Paritta di Vihara, Cetiya dan Kampus, pembacaan Dhammapada, gerakan Vikāla Bhojana, gerakan Atthasila di hari Uposatha, dan Dhamma Talk.
Untuk kegiatan ekoteologi, pihaknya telah melakukan penanaman pohon matoa atau pohon kesadaran dan Pohon Bodhi (ficus religiosa) dan Pohon Sala (shorea robusta). Penanaman pohon ini, ungkap Supriyadi, juga menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Nomor 182 Tahun 2025 tentang Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa.
"Selain penanaman pohon, kami juga menggencarkan gerakan eco enzyme dan pemilahan sampah, penanaman apotek hidup di lingkungan rumah ibadah dan kampus," katanya.
Editor: Kastolani Marzuki