JAKARTA, iNews.id - Banyak yang penasaran, Gus Alam dari pondok mana? Gus Alam, atau Alamuddin Dimyati Rois, adalah tokoh muda Nahdlatul Ulama sekaligus politisi yang dikenal luas, khususnya di wilayah Jawa Tengah. Baru-baru ini, kabar duka menyelimuti masyarakat setelah Gus Alam mengalami kecelakaan tragis yang menyebabkan wafatnya pada tanggal 6 Mei 2025.
Gus Alam dari Pondok Mana?
Gus Alam merupakan pengasuh utama Pondok Pesantren Al-Fadlu Wal Fadhilah di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Ia juga mendirikan dan memimpin Pondok Pesantren Al-Fadlu 2 di Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong, Kendal. Kedua pesantren ini menjadi pusat pendidikan Islam yang melahirkan banyak santri berprestasi.

Baca Juga
Silsilah Keluarga Gus Alam Anggota DPR Meninggal Kecelakaan, Putra Ulama Kharismatik
Karier Politik Gus Alam
Selain aktif di dunia pesantren, Gus Alam memiliki karier politik yang cemerlang. Ia empat kali terpilih sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mewakili Dapil Jawa Tengah I (Kendal, Semarang, Salatiga).
Di DPR, Gus Alam pernah duduk di Komisi VIII yang membidangi urusan agama, sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta zakat. Ia juga pernah bertugas di Komisi IX yang membidangi ketenagakerjaan dan kesehatan. Selain itu, Gus Alam aktif sebagai Mustasyar PCNU Kendal dan sebelumnya menjabat Wakil Ketua Garda Bangsa PKB, sayap pemuda partai tersebut.

Baca Juga
Profil Alamuddin Dimyati Rois, Anggota DPR 3 Periode Meninggal usai Kecelakaan
Kabar Kecelakaan dan Wafatnya Gus Alam
Gus Alam wafat pada 6 Mei 2025 setelah mengalami kecelakaan tragis di Tol Pemalang-Batang, sepulang dari pengajian rutin di Brebes. Mobil yang dia tumpangi bertabrakan dengan truk saat berpindah lajur di KM 315+900. Dalam insiden ini, dua penumpang meninggal di tempat, sementara Gus Alam mengalami luka serius dan sempat dirawat di RS Budi Rahayu Pekalongan sebelum akhirnya meninggal dunia. Kabar duka ini menyebar luas dan banyak tokoh agama, politik, serta masyarakat yang menyampaikan belasungkawa.
Editor: Komaruddin Bagja