MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan perundingan tanpa prasyarat langsung dengan Ukraina di Istanbul, Turki, Kamis, 15 Mei 2025 mendatang. Dia ingin pertemuan tersebut mewujudkan perdamaian dan menghilangkan akar penyebab perang.
Putin menuturkan, pihaknya mengusulkan perundingan langsung dengan Ukraina untuk mencapai pemulihan perdamaian jangka panjang dan abadi dibanding sekadar jeda untuk gencatan senjata.

Baca Juga
3 Kelebihan Sistem Rudal Fatah Buatan Pakistan yang Membombardir India
"Kami mengusulkan agar Kyiv melanjutkan perundingan langsung tanpa prasyarat apa pun. Kami menawarkan kepada otoritas Kyiv untuk melanjutkan perundingan pada hari Kamis, di Istanbul," ujar Putin dalam keterangannya dilansir dari Reuters, Minggu (11/5/2025).
Meskipun mendapatkan tekanan publik dan pribadi dari Presiden AS Donald Trump dan peringatan berulang kali dari kekuatan Eropa, Putin menawarkan sedikit konsesi untuk mengakhiri konflik.

Baca Juga
Kenapa Rusia Tak Pakai Bom Nuklir Lawan Ukraina? Ini Penjelasan Lengkapnya
Putin mengatakan, dirinya akan berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari ini terkait memfasilitasi pembicaraan perdamaian, yang menurutnya dapat mengarah pada gencatan senjata.
"Usulan kami, seperti yang mereka katakan, sudah ada di atas meja, keputusan sekarang ada di tangan otoritas Ukraina dan kurator mereka, yang tampaknya dipandu oleh ambisi politik pribadi mereka, dan bukan oleh kepentingan rakyat mereka," ucapnya.

Baca Juga
Tolak Gencatan Senjata, Zelensky Ancam Pemimpin Dunia yang Hadiri Peringatan Victory Day di Rusia
Putin menuturkan, Rusia telah mengusulkan beberapa gencatan senjata, termasuk moratorium pemogokan fasilitas energi, gencatan senjata Paskah dan yang terbaru gencatan senjata 72 jam selama perayaan yang menandai 80 tahun sejak kemenangan dalam Perang Dunia Kedua. Namun, Moskow menuduh Ukraina berulang kali melanggar gencatan senjata.
Dia mengatakan, selama gencatan senjata bulan Mei, Ukraina telah menyerang Rusia dengan 524 pesawat tanpa awak udara, 45 pesawat tanpa awak laut, sejumlah rudal Barat. Rusia mengklaim telah menangkis lima serangan di wilayahnya.

Baca Juga