Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat 58 Poin ke Rp16.292 per Dolar AS

3 hours ago 2

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, Rabu (5/2/2025) ditutup menguat terhadap dolar AS. Rupiah melesat 58 poin atau 0,36 persen ke level Rp16.292 per dolar AS setelah sebelumnya juga terapresiasi. 

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah juga disebabkan sentimen eksternal yaitu kekhawatiran tentang perang dagang global yang berlarut-larut sedikit mereda semalam menyusul kesepakatan menit-menit terakhir Trump dengan Kanada dan Meksiko. 

 Heboh Dolar Mendadak Anjlok Rp8.170 di Google

Baca Juga

Headline iNEWS.ID: Heboh Dolar Mendadak Anjlok Rp8.170 di Google

“Baik Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum sepakat untuk meningkatkan upaya penegakan hukum perbatasan sebagai tanggapan atas permintaan presiden AS untuk menindak tegas imigrasi dan penyelundupan narkoba, yang mengarah pada penangguhan tarif 25 persen selama 30 hari,” kata Ibrahim dalam risetnya, Rabu (5/2/2025). 

Pasar China juga bereaksi terhadap ketegangan perdagangan AS melanjutkan perdagangan setelah liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu, saat Trump mengenakan tarif 10 persen atas impor China.

Geger Dolar AS Anjlok Jadi Rp8.170 di Google, BI Ungkap Fakta Mengejutkan

Baca Juga

Geger Dolar AS Anjlok Jadi Rp8.170 di Google, BI Ungkap Fakta Mengejutkan

Beijing telah mengumumkan tarif balasan atas barang-barang AS, termasuk pungutan 15 persen atas batu bara dan gas alam cair, dan tarif 10 persen atas minyak mentah, peralatan pertanian, dan kendaraan tertentu.

Tarif ini akan mulai berlaku pada 10 Februari 2025. Meskipun ada harapan akan adanya diskusi tingkat tinggi untuk meredakan situasi, Presiden Trump telah menyatakan bahwa ia tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping.

Penjelasan Google soal Kurs Dolar AS ke Rupiah Anjlok Jadi Rp8.170

Baca Juga

Penjelasan Google soal Kurs Dolar AS ke Rupiah Anjlok Jadi Rp8.170

Sikap ini menunjukkan bahwa resolusi atas konflik perdagangan yang meningkat mungkin tidak akan segera terjadi, sehingga membuat pasar dan bisnis tidak yakin tentang masa depan hubungan ekonomi AS-China. Meningkatnya ketegangan perdagangan telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi perang dagang skala penuh antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Dari sentimen domestik, perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2024 tercatat tumbuh sebesar 5,03 persen secara year on year (yoy). Sedangkan pada kuartal IV 2024 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02 persen. 

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |