JAKARTA, iNews.id - Kejelasan mengenai insentif untuk mendorong pasar sepeda motor listrik di Indonesia semakin mendesak. Terlebih, berbagai tantangan menghambat pertumbuhan pasar motor listrik di Tanah Air.
Wacana relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), pembukaan pintu impor, serta belum jelasnya kelanjutan subsidi kendaraan listrik (EV) membuat konsumen dan pelaku industri lokal bingung. Penjualan motor listrik yang sempat melonjak tajam berkat subsidi Rp7 juta pada 2024 kini anjlok drastis di kuartal pertama 2025.

Baca Juga
Penjualan Motor Listrik Terjun Bebas, Produsen Sedih Minta Kepastian Insentif
"Ketidakpastian mengenai kelanjutan subsidi motor listrik cukup kontraproduktif dan menciptakan kebimbangan baik untuk pelaku industri maupun konsumen. Kita sudah melihat bagaimana insentif di tahun 2024 mampu mengakselerasi adopsi motor listrik. Tapi, yang lebih mendesak saat ini adalah kejelasan dari pemerintah. Apakah subsidi akan dilanjutkan atau tidak, keputusan itu penting untuk segera diumumkan," ujar CEO dan Founder Maka Motors, Raditya Wibowo dalam keterangan persnya, Kamis (29/5/2025).
"Jangan biarkan konsumen terus berada dalam ketidakpastian yang justru sangat menghambat pertumbuhan pasar motor listrik Indonesia. Kami sangat berharap pengumuman dan implementasi kebijakan subsidi yang jelas dapat dilakukan paling lambat pada semester pertama tahun 2025, sehingga momentum positif adopsi kendaraan listrik dapat terus terjaga," katanya.

Baca Juga
Kabar Baik! Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta Dipastikan Lanjut
Pasar motor listrik Indonesia masih di ambang ketidakpastian. Penjualan motor listrik kuartal I/2025 hanya mencapai 2.000 unit, jauh dari target 200.000 unit. Sikap konsumen yang menunda pembelian menunggu kepastian subsidi menjadi faktor utama. Maka Motors menegaskan, kejelasan insentif subsidi sangat krusial agar pasar dapat bergerak kembali.
“Kami di Maka Motors percaya bahwa sepeda motor listrik punya masa depan yang cerah. Produk kami, Maka Cavalry, dirancang dengan kualitas dan performa yang sesuai dengan harapan masyarakat. Terlepas dari keputusan akhir mengenai subsidi, yang krusial bagi kami dan seluruh ekosistem adalah kejelasan kebijakan subsidi. Pemerintah harus segera memberikan kepastian. Dengan adanya kejelasan, konsumen dapat membuat keputusan pembelian dengan lebih yakin, dan industri pun dapat merencanakan langkah ke depan dengan lebih baik. Menunda kepastian sama dengan menunda potensi besar pasar kendaraan listrik nasional," ujarnya.

Baca Juga
Tak Boleh Sembarangan, Ini 4 Hal Harus Diperhatikan saat Mencuci Motor Listrik
"Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan pemerintah dapat memberikan kejelasan mengenai kelanjutan subsidi ini pada semester pertama tahun 2025, demi menjaga keberlangsungan pertumbuhan industri dan memberikan kepastian bagi konsumen,” kata Raditya Wibowo.