INDRAGIRI HULU, iNews.id - Seorang siswa SD berusia 8 tahun di Kabupaten Indragiri Hulu (Riau) meninggal dunia diduga akibat bullying teman sekolah. Keluarga korban yang tidak terima dengan kejadian itu kemudian melaporkan ke polisi.
Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan mengungkapkan, hasil pemeriksaan luar dan dalam ditemukan sejumlah luka dan kelainan pada tubuh korban.

Baca Juga
Israel Kehilangan Pendukung Setia di Uni Eropa, Siapa?
"Ada luka diakibatkan oleh benturan benda tumpul di tangan dan paa. Namun, penyebab utama kematian disimpulkan berasal dari infeksi sistemik akut akibat pecahnya usus buntu (appendiks)," ujar Asep di Mapolda Riau Rabu (4/6/2025).
Dia menegaskan, korban sudah mengidap infeksi pada usus buntunya cukup lama. Namun karena tidak ada tindakan medis apapun sehingga menyebabkan usus buntu meradang dan pecah sehingga terjadi infeksi.

Baca Juga
7 Pidato tentang Bullying: Menciptakan Lingkungan yang Aman bagi Semua Siswa
Namun dia mengakui bahwa sebelumnya korban pernah dibully lima teman sekolahya. Saat itu ada bekas luka pada tangan dan paha. Namun hasil kematian, dipastikan bukan karena bullying atau penganiayaan tersebut.
"Korban meninggal dunia pada 26 Mei 2025 di rumahnya di Kecamatan Seberida. Orang tua korban yang tidak terima karena anakanya diduga korban bully di sekolah melapor ke Polres Inhu, " katanya, Rabu (4/6/2025).

Baca Juga
Polisi Periksa 2 Tersangka Bullying dr Aulia Mahasiswi PPDS Undip, Kaprodi Mangkir
Tim Forensik Polda Riau yang dipimpin AKBP Supriyanto menyampaikan tim medis menemukan adanya kebocoran pada appendiks yang menyebabkan peradangan luas di rongga perut yang akhirnya memicu kegagalan sistemik dan mengakibatkan kematian.
"Penyebab kematian korban itu akibatinfeksi sistemik berat akibat pecahnya usus buntu yang menyebabkan infeksi meluas," kata Supriyanto.