JAKARTA, iNews.id – Kualitas kesehatan nasional menjadi sorotan dalam pertemuan lebih dari 1.200 apoteker dan profesional kesehatan di ajang Indonesian Pharmacy Expo & Conference (IPEC) 2025 yang digelar di Jakarta. Melalui forum ini, para apoteker menekankan pentingnya peran edukasi dan kolaborasi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.
Isu utama yang diangkat adalah perlunya pendekatan pelayanan berbasis pasien (patient-centered care) dan peningkatan kapasitas tenaga kefarmasian. Apoteker diharapkan tidak hanya bertugas sebagai penyedia obat, tetapi juga menjadi konsultan kesehatan yang mampu mendampingi pasien dalam menjalani pengobatan secara aman dan efektif.

Baca Juga
Viral! Potret Nathalie Holscher Pamer Rebahan di Tumpukan Uang Saweran, Netizen: Menyala Emak Adzam
Apoteker memiliki tanggung jawab besar dalam menjamin keamanan, efektivitas, dan rasionalitas penggunaan obat. Dalam sistem kesehatan yang ideal, apoteker terlibat dalam pemantauan terapi pasien, memberikan edukasi penggunaan obat, serta mencegah terjadinya efek samping atau interaksi obat berbahaya.
Namun, dalam praktiknya masih banyak masyarakat yang belum memahami peran strategis apoteker. Ini menjadi salah satu tantangan besar dalam mewujudkan kualitas kesehatan yang merata dan berkelanjutan.

Baca Juga
Minyak Babi di Ayam Widuran Ungkap Bobroknya Penerapan Sistem Halal di Indonesia
Kepala BPOM Prof Taruna Ikrar menegaskan pentingnya keberanian apoteker mengambil peran aktif dalam sistem layanan kesehatan. “Saya mengimbau apoteker untuk percaya diri, karena mereka adalah pelaku kunci dalam kesuksesan sistem kesehatan kita,” ujarnya.