JAKARTA, iNews.id - Continuously Variable Transmission alias CVT merupakan sistem transmisi modern pada motor matic. Sejumlah komponen terdapat di dalamnya, termasuk per CVT berfungsi mengatur rasio transmisi secara otomatis
Secara fisik, per CVT memiliki ukuran besar dan bentuk spiral tebal. Lalu, bagaimana cara kerjanya?

Baca Juga
Baru Meluncur, Suzuki Fronx Sudah Mendapat 10.000 Pemesanan
Saat mesin berputar rendah, per menekan sliding sheave agar puli tetap rapat. Begitu putaran mesin meningkat, gaya sentrifugal akan melawan kekuatan per, sehingga puli mulai membuka dan van belt menyesuaikan rasio transmisi.
Namun seiring masa pemakaian, per CVT bisa bermasalah akibat komponen aus. Dilansir dari laman Suzuki berikut tanda-tanda per CVT mengalami kerusakan.

Baca Juga
Dipersenjatai Fitur Premium, Suzuki Optimistis Penjualan Fronx Tembus 2.000 Unit per Bulan
1. Tarikan Motor Lemot
Salah satu gejala paling umum adalah tarikan motor yang tiba-tiba jadi lemot, berat, atau tidak bertenaga, terutama saat awal akselerasi.

Baca Juga
Selamatkan Produsen Lokal, Pemerintah Diminta Segera Umumkan Insentif Motor Listrik
2. Sering Muncul Getaran
Getaran yang tidak biasa saat motor berakselerasi atau berjalan pelan bisa menjadi tanda per komponen CVT mulai lemah atau aus.

Baca Juga
Suzuki mulai Produksi Motor Listrik, Segini Jarak Tempuhnya
3. Akselerasi Tersendat
Motor terasa tersendat-sendat, bahkan pada putaran mesin rendah. Ini bisa terjadi akibat daya cengkraman kampas kopling yang tidak optimal karena per pada CVT lemah.

Baca Juga
Kabar Baik! Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta Dipastikan Lanjut
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow