JAKARTA, iNews.id - Teks khutbah Jumat Idul Adha 2025 menjadi sangat istimewa karena perayaan Idul Adha kali ini jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025. Pada pagi hari tersebut, umat Islam melaksanakan Salat Idul Adha sebagai wujud syukur dan pengingat akan nilai pengorbanan, sementara pada siangnya dilanjutkan dengan pelaksanaan Salat Jumat yang memiliki keutamaan tersendiri.
Penetapan tanggal ini berdasarkan hasil sidang isbat yang menetapkan 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025, sehingga Idul Adha bertepatan dengan Jumat, 6 Juni 2025, yang sekaligus menjadi hari libur nasional dan bagian dari libur panjang yang memberikan kesempatan bagi umat untuk lebih khusyuk menjalankan ibadah dan mempererat silaturahmi.

Baca Juga
Lebaran Haji 2025 Tanggal Berapa?
Berikut teks khutbah Jumat Idul Adha 2025 yang dilansir iNews.id dari laman Rumaysho pada Selasa (3/6/2025):
Teks Khutbah Jumat Idul Adha 2025
Judul: Kurban Wujud Nyata Cinta kepada Rasulullah

Baca Juga
Teks Khutbah Jumat Akhir Bulan Dzulqa'dah Edisi 23 Mei 2025, Singkat Penuh Hikmah
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللّٰهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدٍ ابْنِ عَبْدِ اللهِ الْقَائِمُ بِحُقُوْقِ اللهِ وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، أَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ اللّٰهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ وَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ
Baca Juga
Khutbah Jumat Singkat Edisi 16 Mei 2025, Perbanyak Amal Ibadah di Bulan Haram
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللّٰهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Baca Juga
Khutbah Jumat Bulan Dzulqa'dah Singkat Terbaru Edisi 9 Mei 2025 Penuh Hikmah
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah …
Hasan Al-Bashri rahimahullah dan para salaf lainnya mengatakan,

Baca Juga
Contoh Khutbah Jumat Bulan Dzulqa'dah Terbaru Edisi 2 Mei 2025, Keutamaan Bulan Haram
زَعَمَ قَوْمٌ أَنَّهُمْ يُحِبُّوْنَ اللَّهَ، فَابْتَلَاهُمُ اللَّهُ بِهٰذِهِ الْآيَةِ، فَقَالَ: ﴿قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللَّهَ فَاتَّبِعُوْنِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ
Ada sekelompok orang yang mengaku mencintai Allah, maka Allah pun menguji mereka dengan ayat berikut ini.
قُلْ إِنْ كُنتُمْ تُحِبُّوْنَ اللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” (QS. Ali Imran: 31)
Ayat ini adalah bukti yang menyingkap kepalsuan setiap orang yang mengaku mencintai Allah, namun tidak mengikuti jalan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Siapa pun yang tidak mengikuti ajaran beliau dalam ucapan maupun perbuatannya, sejatinya dusta dalam pengakuan cintanya kepada Allah.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barang siapa melakukan suatu amalan yang tidak sesuai dengan ajaran kami, maka amalan itu tertolak.” (HR. Muslim)
Maka dari itu, Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُوْنِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ
“Katakanlah: Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian.”
Dengan kata lain, kalian akan mendapatkan sesuatu yang lebih besar daripada sekadar mencintai Allah, yaitu dicintai oleh Allah. Ini merupakan derajat yang jauh lebih agung.
Sebagian ulama dan orang bijak berkata,
لَيْسَ الشَّأْنُ أَنْ تُحِبَّ، إِنَّمَا الشَّأْنُ أَنْ تُحَبَّ.
“Yang menjadi tujuan bukanlah engkau mencintai, melainkan engkau dicintai.”
Kemudian Allah menutup ayat tersebut dengan firman-Nya,
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“Dan Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Maksudnya, dengan mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, semua keutamaan tersebut akan kalian peroleh—karena keberkahan peran beliau sebagai utusan Allah. Demikian penjelasan ini disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir rahimahullah.
Di antara bentuk yang bisa kita ikuti dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah berqurban. Hukum qurban adalah sunnah ‘ain untuk individu dan sunnah kifayah untuk satu keluarga.
Menurut Syaikh Ibrahim Al-Baajuuri dalam penjelasan Fath Al-Qarib, hukum qurban adalah sunnah kifayah, jika ada yang sudah berqurban dalam satu rumah, maka mencukupi yang lain, di mana satu rumah ini adalah satu nafkah (menjadi tanggungan nafkah).