Terumbu Karang Berbahan FABA PLTU Batang Mulai Dihuni Biota Laut

5 days ago 35

Batang, Infojateng.id – PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah serta Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro memaparkan hasil pemantauan rumah ikan buatan (Artificial Fish Apartment/AFA) dan terumbu karang buatan (Artificial Patch Reef/APR) berbahan FABA PLTU Batang.

Hal itu sebagai upaya menjaga kelestarian ekosistem laut dan mendukung ekonomi biru di Kabupaten Batang.

Chief Operating Officer PT Bhimasena Power Indonesia Naofumi Yasuda menyampaikan, apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, DKP Jawa Tengah, dan Universitas Diponegoro atas dukungan yang telah terjalin.

“Program pembuatan dan pemasangan terumbu karang buatan dan rumah ikan berbahan FABA PLTU Batang ini merupakan bentuk komitmen dan kepedulian kami pada kondisi dan pengembangan ekonomi biru di wilayah pesisir Kabupaten Batang,” kata Yasuda saat ditemui di Aula Bupati Batang, Kabupaten Batang, baru-baru ini.

Ia menambahkan, pihaknya berharap program ini bisa menjaga ketahanan pangan sekaligus memberikan manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat pesisir.

“Kami percaya kesuksesan suatu program adalah hasil kerja sama solid dari berbagai pihak. Untuk itu, mari kita saling mendukung dan berkolaborasi demi kemajuan Kabupaten Batang,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Batang M. Faiz Kurniawan menyatakan apresiasinya atas inisiatif tersebut.

Menurutnya, pemanfaatan FABA PLTU yang diolah menjadi rumah ikan buatan dan terumbu karang buatan adalah jawaban atas tantangan menurunnya kualitas ekosistem laut.

“Kami berharap program ini dapat terus dikembangkan, wilayah cakupannya diperluas, dan berpotensi menjadi destinasi wisata di Kabupaten Batang yang memberi manfaat signifikan bagi masyarakat,” harap Faiz.

Kepala DKP Provinsi Jateng Endi Faiz Effendi yang diwakili oleh Kepala Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Lilik Harnadi menyampaikan, bahwa kolaborasi antara DKP Jawa Tengah, BPI dan UNDIP merupakan upaya bersama untuk mengelola pesisir di Kabupaten Batang.

“Harapannya semua pihak dapat saling bekerja sama untuk menjaga wilayah pesisir, yang bukan hanya bermanfaat secara ekologis, tetapi juga memberikan dampak ekonomis bagi masyarakat Batang,” jelas dia.

Guru Besar Ilmu Lingkungan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP Munasik menjelaskan, bahwa hasil pemantauan di Karang Sebapang dan Karang Ban sejak 2022 menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.

“Kondisi fisik AFA dan APR masih dalam keadaan baik dan mampu membentuk mikro-ekosistem serta berfungsi sebagai perangkat pengumpul ikan,” katanya.

Munasik merekomendasikan agar kawasan Karang Sebapang ditetapkan sebagai Taman Bawah Laut. Tujuannya untuk melindungi keanekaragaman hayati sekaligus mengembangkan ekowisata dan edukasi lingkungan.

Sementara Ketua HNSI Batang Teguh Tarmudjo menyampaikan, bahwa program tersebut memberi dampak positif bagi hasil tangkapan ikan.

Dia bilang, program diseminasi ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai nelayan, karena bisa mengetahui hasil nyata dari program yang dilakukan BPI bersama DKP Jawa Tengah dan UNDIP.

“Dampaknya jelas meningkatkan hasil tangkapan ikan dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” kata Teguh.

Ia menambahkan, nelayan sangat mengapresiasi kerja sama lintas pihak ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada PT Bhimasena Power Indonesia, DKP Jawa Tengah, dan Universitas Diponegoro atas dukungannya,” pungkasnya. (eko/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |